Hamas akan Bebaskan Tawanan, Israel akan Lakukan Jeda Pertempuran

Para pengunjuk rasa memegang poster menuntut pembebasan sandera yang ditahan Hamas pada 7 Oktober, di Tel Aviv, Israel 21 November 2023. (Foto: REUTERS/Amir Cohen)

Beberapa sandera yang ditawan Hamas di Jalur Gaza setelah serangan kelompok itu terhadap Israel bulan lalu dapat dibebaskan paling cepat pada Kamis (23/11), setelah sebuah kesepakatan diumumkan oleh Qatar. Kesepakatan itu mencakup antara lain pasukan Israel menghentikan serangan mereka terhadap Gaza selama empat hari.

Qatar mengatakan Hamas akan membebaskan 50 perempuan dan anak-anak, sedangkan Israel juga akan membebaskan “sejumlah perempuan dan anak-anak Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.”

Kesepakatan itu diumumkan pada Rabu (22/11) dini hari setelah perundingan berpekan-pekan yang dipimpin Qatar, AS dan Mesir, menurut seorang pejabat senior AS.

Pejabat itu mengatakan para sandera yang dibebaskan Hamas diperkirakan akan mencakup beberapa orang Amerika.

Para pengunjuk menuntut pembebasan warga Israel yang disandera di Gaza sejak 7 Oktober di luar kantor Unicef di Tel Aviv pada 20 November 2023. (Foto: AFP)

“Saya berterima kasih kepada Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani dari Qatar dan Presiden Mesir Abdel-Fattah El-Sisi atas kepemimpinan dan kemitraan penting mereka dalam mencapai kesepakatan ini,” kata Presiden AS Joe Biden dalam sebuah pernyataan.

“Dan saya menghargai komitmen yang dibuat oleh PM Netanyahu dan pemerintahannya dalam mendukung perpanjangan jeda untuk memastikan kesepakatan ini dapat dilaksanakan sepenuhnya dan untuk memastikan penyediaan bantuan kemanusiaan tambahan untuk meringankan penderitaan keluarga-keluarga Palestina yang tidak bersalah di Gaza," imbuhnya.

Hamas telah menyandera sekitar 240 orang sejak serangannya pada 7 Oktober di Israel yang menewaskan sedikitnya 1.200 orang. Para pejabat kesehatan Gaza mengatakan lebih dari 12 ribu orang Palestina, termasuk sedikitnya 5.000 anak-anak, telah dikukuhkan tewas dalam serangan militer Israel di Jalur Gaza.

BACA JUGA: Hamas Katakan Pembebasan Sandera Semakin Dekat

Dimulainya jeda pertempuran oleh Israel akan diumumkan pada Kamis pagi, dan dapat diperpanjang lebih dari empat hari sesuai periode awal, kata Qatar.

Sebuah pernyataan pemerintah Israel mengatakan bahwa satu hari ekstra akan ditambahkan pada jeda itu untuk setiap 10 sandera tambahan yang dibebaskan Hamas.

Pejabat senior AS itu mengatakan lebih dari 50 perempuan dan anak-anak ada di antara para sandera, dan sasaran akhirnya adalah mengeluarkan seluruh sandera dari Gaza.

PM Israel Benjamin Netanyahu telah berjanji akan membawa pulang seluruh sandera, sambil menegaskan kembali kepada para anggota Kabinet bahwa target Israel adalah melenyapkan Hamas dan memastikan kelompok ini tidak lagi dapat mengancam Israel.

Bangunan-bangunan di Gaza hancur, terlihat dari Israel selatan, di tengah konflik Israel dan Hamas, 22 November 2023. (Foto: REUTERS/Alexander Ermochenko)

Jeda pertempuran oleh Israel akan memungkinkan lebih banyak lagi konvoi kemanusiaan membawa bantuan ke Gaza, termasuk bahan bakar untuk upaya-upaya kemanusiaan, kata Qatar.

Banyaknya bantuan yang mencapai Gaza telah sangat dibatasi dibandingkan dengan jumlah bantuan yang mencapai daerah kantong itu sebelum konflik dimulai.

Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan mengatakan 79 truk mencapai daerah kantong Palestina itu pada Selasa, membuat total bantuan sepanjang satu bulan terakhir mencapai 1.399 truk. Badan tersebut mengatakan rata-rata 10 ribu truk berisi komoditas komersial dan kemanusiaan mencapai Gaza setiap bulan sebelum konflik.

PBB mengatakan lebih dari 1,7 juta orang mengungsi di dalam Gaza, termasuk 930 ribu orang yang tinggal di tempat-tempat penampungan yang dikelola PBB yang telah melampaui kapasitasnya. [uh/ab]