Hamas: 'Sedikitnya 50 Orang Tewas' dalam Serangan terhadap Sekolah PBB

Warga Palestina berteriak usai Israel menyerang sekolah milik PBB yang menampung para pengungsi di kamp pengungsi Jabalia di Jalur Gaza utara, 4 November 2023. (Foto: REUTERS)

Seorang pejabat Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas di Jalur Gaza mengatakan "sedikitnya 50 orang" tewas pada Sabtu (18/11) ketika pasukan Israel menyerang sebuah sekolah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang digunakan sebagai tempat perlindungan bagi para pengungsi.

Serangan terhadap Sekolah Al-Fakhura yang dikelola PBB di kamp pengungsi Jabalia di utara Jalur Gaza terjadi “saat fajar,” kata pejabat itu kepada AFP.

Video di media sosial – yang tidak dapat diverifikasi oleh AFP – menunjukkan gambar sejumlah mayat yang berlumuran darah dan diselimuti debu di lantai sebuah gedung. Terlihat pula gambar kasur-kasur terjepit di bawah meja sekolah.

Bendera Israel berkibar di atas bangunan yang hancur di Jalur Gaza, terlihat dari Israel selatan, 18 November 2023. (Foto: AP)

Tentara Israel tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) juga tidak dapat memberikan tanggapan langsung.

Jabalia adalah kamp pengungsi terbesar di Gaza, menampung sekitar 1,6 juta orang yang mengungsi akibat pertempuran antara Israel dan Hamas selama lebih dari enam minggu.

Pada awal November, Pemerintah Hamas mengatakan lebih dari 200 orang tewas dan ratusan lainnya terluka akibat aksi pengeboman Israel di Kamp Jabalia selama tiga hari berturut-turut.

BACA JUGA: Dokter Sebut Pasukan Israel 'Tak Temukan Apa Pun' Saat Geledah RS Al Shifa Gaza

Israel bersumpah untuk menghancurkan Hamas sebagai tanggapan terhadap serangan 7 Oktober. Para pejabat Israel mengatakan serangan tersebut menewaskan sekitar 1.200 orang, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil di Israel selatan, dan menyebabkan sekitar 240 orang disandera.

Sejak itu pasukan Israel terus melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti sehinggga merenggut 12.000 orang nyawa, termasuk di antaranya 5.000 anak-anak, menurut Pemerintah Hamas yang memerintah Gaza sejak 2007. [ah]