Laporan baru WHO menyebutkan, hampir setengah dari penduduk dunia yang berusia 50 tahun ke atas, saat ini memasuki masa kesehatan yang menurun.
Tetap sehat di usia lanjut, ternyata menjadi tantangan penduduk di dunia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa hampir setengah dari penduduk dunia berusia 50 tahun ke atas mengalami masalah kesehatan. Sementara itu, sejumlah negara tidak punya cukup perlengkapan untuk perawatan medis bagi penduduk mereka yang menua.
Menurut WHO, meningkatnya harapan hidup dan menurunnya tingkat kelahiran di seluruh dunia menghasilkan populasi yang menua secara global. Laporan tersebut mencatat bahwa pada tahun 2010, 65 persen orang yang berusia 60 tahun ke atas tinggal di negara-negara kurang berkembang, dan proporsinya diperkirakan akan meningkat sampai 80 persen menjelang pertengahan abad ini. Para ahli mengatakan bahwa masalah kesehatan serius yang berhubungan dengan penuaan mulai muncul pada saat orang mencapai usia 50 tahunan.
Data penduduk yang dikumpulkan di enam negara – Tiongkok, Rusia, India, Meksiko, Afrika Selatan dan Ghana – menunjukkan gambaran kecendrungan kesehatan di kalangan orang berusia 50 tahun dan lebih.
Biro Sensus Amerika menganalisa statistik tersebut sebagai bagian dari studi WHO mengenai Penuaan Global dan Kesehatan Dewasa (Study on Global Aging and Adult Health) atau SAGE. John Haaga adalah wakil direktur Perilaku dan Riset Sosial pada US National Institute on Aging, yang menyediakan dana untuk studi SAGE. Haaga mengatakan penuaan - khususnya, menjadi tua di negara miskin dan negara berpendapatan menengah - adalah masalah yang jarang dibahas dalam penelitian kesehatan global.
"Penuaan terjadi sangat cepat dan sebagian besar negara tidak tidak memiliki sistem kesehatan dan pensiun, dan perawatan jangka panjang yang akan memungkinkan mereka menangani hal ini. Mereka harus mempersiapkan semua ini dalam waktu yang jauh lebih cepat,” demikian ungkap Haaga.
Para peneliti SAGE mengumpulkan data tentang status kesehatan orang-orang yang menua, serta perilaku dan faktor risiko kesehatan- yang dapat mempengaruhi masa depan kesehatan mereka, seperti merokok dan minum alkohol, tingkat aktivitas fisik, dan makan buah serta sayuran. Penyidik juga mencatat tingkat disabilitas, tingkat depresi dan penggunaan pelayanan kesehatan di negara bersangkutan.
Haaga mengatakan data tersebut menunjukkan beban yang berat dari penyakit tidak menular, seperti kanker, diabetes, artritis, dan hipertensi, pada keenam negara. Menurut Haaga statistik menunjukkan bahwa terdapat angka yang sangat tinggi dari merokok, penyebab utama kanker dan penyakit jantung. Studi SAGE juga menemukan bahwa pelayanan kesehatan di negara-negara tersebut, dalam banyak kasus, tampaknya tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan penduduk mereka yang tua.
Haaga mengatakan laporan SAGE tersebut berbeda dari sebagian besar laporan kesehatan global, yang terutama dipusatkan pada penduduk yang lebih muda.
Laporan SAGE tidak membuat rekomendasi kebijakan khusus untuk mengatasi kebutuhan medis yang dihadapi oleh orang- orang tua. Tapi Haaga mengatakan studi tersebut merupakan langkah pertama ke arah itu.
Menurut WHO, meningkatnya harapan hidup dan menurunnya tingkat kelahiran di seluruh dunia menghasilkan populasi yang menua secara global. Laporan tersebut mencatat bahwa pada tahun 2010, 65 persen orang yang berusia 60 tahun ke atas tinggal di negara-negara kurang berkembang, dan proporsinya diperkirakan akan meningkat sampai 80 persen menjelang pertengahan abad ini. Para ahli mengatakan bahwa masalah kesehatan serius yang berhubungan dengan penuaan mulai muncul pada saat orang mencapai usia 50 tahunan.
Data penduduk yang dikumpulkan di enam negara – Tiongkok, Rusia, India, Meksiko, Afrika Selatan dan Ghana – menunjukkan gambaran kecendrungan kesehatan di kalangan orang berusia 50 tahun dan lebih.
Biro Sensus Amerika menganalisa statistik tersebut sebagai bagian dari studi WHO mengenai Penuaan Global dan Kesehatan Dewasa (Study on Global Aging and Adult Health) atau SAGE. John Haaga adalah wakil direktur Perilaku dan Riset Sosial pada US National Institute on Aging, yang menyediakan dana untuk studi SAGE. Haaga mengatakan penuaan - khususnya, menjadi tua di negara miskin dan negara berpendapatan menengah - adalah masalah yang jarang dibahas dalam penelitian kesehatan global.
"Penuaan terjadi sangat cepat dan sebagian besar negara tidak tidak memiliki sistem kesehatan dan pensiun, dan perawatan jangka panjang yang akan memungkinkan mereka menangani hal ini. Mereka harus mempersiapkan semua ini dalam waktu yang jauh lebih cepat,” demikian ungkap Haaga.
Para peneliti SAGE mengumpulkan data tentang status kesehatan orang-orang yang menua, serta perilaku dan faktor risiko kesehatan- yang dapat mempengaruhi masa depan kesehatan mereka, seperti merokok dan minum alkohol, tingkat aktivitas fisik, dan makan buah serta sayuran. Penyidik juga mencatat tingkat disabilitas, tingkat depresi dan penggunaan pelayanan kesehatan di negara bersangkutan.
Haaga mengatakan data tersebut menunjukkan beban yang berat dari penyakit tidak menular, seperti kanker, diabetes, artritis, dan hipertensi, pada keenam negara. Menurut Haaga statistik menunjukkan bahwa terdapat angka yang sangat tinggi dari merokok, penyebab utama kanker dan penyakit jantung. Studi SAGE juga menemukan bahwa pelayanan kesehatan di negara-negara tersebut, dalam banyak kasus, tampaknya tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan penduduk mereka yang tua.
Haaga mengatakan laporan SAGE tersebut berbeda dari sebagian besar laporan kesehatan global, yang terutama dipusatkan pada penduduk yang lebih muda.
Laporan SAGE tidak membuat rekomendasi kebijakan khusus untuk mengatasi kebutuhan medis yang dihadapi oleh orang- orang tua. Tapi Haaga mengatakan studi tersebut merupakan langkah pertama ke arah itu.