Lebih Sedikit Warga AS Keturunan Asia yang Pilih Trump

Hillary Clinton berfoto bersama komunitas warga AS keturunan Asia di San Gabriel, California (foto: dok).

Menurut National Asian American Election Eve Poll, lebih banyak warga Asia Amerika memilih Hillary Clinton dibandingkan Donald Trump dalam pemilu AS baru-baru ini.

Duduk mengitari meja Mahjong di tepi "Little Saigon" di kota Orange County, negara bagian California, para pemain warga Vietnam mengikuti dari dekat proses pemilu AS. Banyak dari mereka dapat digambarkan enggan sebagai pendukung Trump.

"Saya memilih Trump bukan karena saya mengaguminya, bukan karena saya menerimanya sebagai calon yang sangat mampu untuk menjadi Presiden, tetapi saya tidak suka kepada Hillary Clinton," kata Kolonel "Leslie" Le Khac Ly, mantan kepala staf, II Corps, Pleiku angkatan bersenjata Vietnam Selatan.

Menurut National Asian American Election Eve Poll, lebih banyak warga Asia Amerika memilih Hillary Clinton dibandingkan Donald Trump dalam pemilu AS baru-baru ini. Mereka yang memilih Trump mempunyai berbagai alasan.

Aichau Caoxuan mengandalkan orang-orang yang ditunjuk Trump akan menasehatinya. "Staf dan penasihatnya akan berada di sana untuk membantu. Oleh karena itu, pada saat terakhir sebelum pemilu, saya akhirnya memilih Trump," katanya.

Warga Vietnam lainnya memilih calon dari Partai Republik karena keyakinan mereka.

"Saya mempertahankan calon dari Republik karena saya tidak percaya pada aborsi," kata Long Pham, yang Katolik, seperti banyak orang Amerika keturunan Vietnam.

Tidak seperti beberapa pendukung Trump yang enggan, Mike Nguyen, yang juga Katolik, percaya pada agenda yang diusulkan Trump, termasuk pemilihan hakim anggota Mahkamah Agung yang konservatif, di mana Nguyen berharap akan mengubah isu-isu sosial. [ps/al]