Warga kembali ke kawasan belanja di Roma untuk mencari dan membeli hadiah spesial menjelang musim perayaan Natal, akan tetapi prospek (ekonomi) tetap buruk.
Seorang ekonom menyatakan Italia akan kehilangan sekitar sepuluh persen dari PDB-nya (pendapatan domestik bruto) tahun ini akibat wabah virus corona. Warga Italia diperkirakan akan menyimpan uang mereka di tabungan bulan Desember ini.
Jendela-jendela pertokoan sudah ditata dan sejumlah ritel siap menyambut para pelanggan pada musim belanja yang meriah.
Akan tetapi, Natal kali ini akan berbeda bagi masyarakat Italia, karena negara di bagian selatan Eropa itu masih menghadapi gelombang kedua infeksi COVID-19.
Kawasan perbelanjaan mewah kota Roma tidak sesibuk biasanya pada akhir tahun ini.
Beberapa pembatasan masih berlaku di seluruh negeri dan ketidakpastian masih menyelimuti piazza Roma yang kosong dengan hanya sedikit pelanggan yang bisa atau mau keluar.
Mereka yang berjalan-jalan di pusat perbelanjaan melakukannya dengan tujuan untuk menjaga tradisi tetap hidup.
"Terlepas dari situasi sulit, kami mencoba untuk menjaga tradisi tetap hidup bagi setiap warga Italia yang memiliki hati yang besar," kata seorang pembeli yang sedang mencari hadiah untuk kerabatnya.
Italia diperkirakan kehilangan sekitar sepuluh persen dari PDB-nya tahun 2020, menurut seorang kepala ekonom dari Konfederasi Umum Perusahaan,Tenaga Profesional, dan Wirausaha Italia.
Kurangnya wisatawan mancanegara juga berdampak pada berkurangnya pengeluaran secara keseluruhan sekitar sebelas persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
BACA JUGA: Khawatir Mutasi Virus, Beberapa Negara UE Larang Penerbangan dari Inggris dan JermanPandemi virus corona menghantam keras barang-barang konsumen selama bulan-bulan sebelumnya, karena masyarakat Italia lebih banyak menyimpan uang mereka, mengingat sedikit peluang untuk membelanjakannya selama lockdown. Selain itu, ada kecemasan secara umum mengenai penurunan perekonomian yang akan datang.
"Bahkan bulan Desember pun tidak akan jauh berbeda," kata Mariano Bella, yang memperkirakan tabungan masyarakat Italia mengalami peningkatan sekitar 20 persen pada paruh kedua tahun 2020.
Namun yang lainnya berpandangan Natal memberi kesempatan untuk pergi belanja dan membeli hadiah-hadiah seperti biasanya.
Belanja Natal dapat menjadi kesempatan untuk mendapatkan kembali kenyamanan dalam berbelanja mereka yang tidak terpuaskan akibat wabah virus corona.
"Untuk kado-kado Natal, kami akan tetap berbelanja seperti waktu-waktu sebelumnya. Juga, kami merindukan banyak hal karena COVID-19. Jadi, setidaknya kami berusaha mengimbanginya dengan menyediakan berbagai kado dan hadiah," komentar Gaia Trocchia, seorang warga yang tengah berbelanja. [mg/uh]