Bank Indonesia bergerak cepat untuk mengendalikan inflasi, menyusul kenaikan harga-harga bahan bakar minyak (BBM) lebih dari 30 persen, dengan meningkatkan tingkat suku bunga sebesar 25 poin basis menjadi 7,75 persen, Selasa (18/11).
Dalam keputusan kebijakan ekonomi besar pertamanya, Presiden Joko Widodo Senin malam menaikkan harga bensin premium dan solar bersubsidi dengan lebih dari 30 persen untuk membantu mendanai agenda reformasi dan mengatasi defisit anggaran dan rekening berjalan negara ini.
"Kenaikan suku bungan Bank Indonesia adalah untuk mengendalikan ekspektasi-ekspektasi inflasi dan menjamin tekanan-tekanan inflasi tetap terkontrol dan sementara, menyusul kenaikan harga BBM bersubsidi," ujar pihak Bank Indonesia dalam pernyataan.
"Keputusan ini konsisten dengan kemajuan dalam mengelola defisit rekening berjalan menuju tingkat yang lebih berkesinambungan."
Kenaikan suku bunga ini merupakan perubahan suku pertama sejak November 2013. Terakhir kalinya suku bunga mencapai 7,75 persen adalah Maret 2009.
Peningkatan ini akan memberikan dukungan pada rupiah, yang nilainya telah turun 6 persen dalam enam bulan terakhir terhadap dolar, karena para investor khawatir dengan situasi politik Indonesia dan potensi keluarnya modal dari pasar obligasi Indonesia. (Reuters)