Negara tersebut tengah berjuang melawan konsumsi domestik yang lesu, krisis yang terus-menerus di sektor properti, dan melonjaknya utang pemerintah -- yang semuanya mengancam target pertumbuhan resmi Beijing untuk tahun ini.
Indeks harga konsumen (consumer price index/CPI), yang merupakan ukuran utama inflasi, naik 0,2 persen pada bulan November secara tahunan, turun dari 0,3 persen pada bulan Oktober, kata Biro Statistik Nasional (NBS) negara itu.
Beberapa minggu terakhir Beijing mengumumkan serangkaian tindakan paling agresif dalam beberapa tahun yang bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan di China, yang telah berjuang untuk pulih sepenuhnya sejak pandemi COVID-19.
Banyak ekonomi besar Barat telah bergulat dengan ancaman inflasi yang tinggi tetapi China justru berjuang melawan harga yang rendah atau negatif.
China mengalami deflasi selama empat bulan pada akhir tahun 2023, dengan kontraksi harga konsumen paling tajam dalam 14 tahun pada bulan Januari.
China telah meluncurkan serangkaian langkah sejak September yang bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan, termasuk memangkas suku bunga, membatalkan pembatasan pembelian rumah, dan meringankan beban utang pada pemerintah daerah.
Namun, para ekonom telah memperingatkan bahwa stimulus fiskal yang lebih langsung yang ditujukan untuk menopang konsumsi domestik diperlukan untuk memulihkan kesehatan penuh dalam ekonomi China. [lt/ab]
Data resmi menunjukkan pada hari Senin (9/12) bahwa tingkat inflasi konsumen China melambat pada bulan November, karena permintaan tetap lesu di ekonomi terbesar nomor dua di dunia itu.