Harga minyak dunia turun dengan cepat, Selasa (14/7) akibat adanya prospek aliran baru dari minyak Iran di pasar, setelah Teheran dan enam negara kekuatan dunia sepakat untuk membatasi program pengembangan nuklir Iran.
Minyak mentah Brent, turun 2,3 persen, turun $1,35 per barel menjadi $ 56,60.
Ekspor Iran lumpuh akibat sanksi ekonomi yang diberlakukan tahun 2012 oleh PBB, Amerika dan negara Barat lain dalam rangka menekan Teheran agar berunding sehubungan pengembangan senjata nuklirnya. Tetapi setelah kesepakatan tercapai Selasa di Wina, sanksi-sanksi akan dihapuskan secara bertahap, kalau inspektur internasional berhasil melakukan verifikasi bahwa Teheran patuh pada persetujuan.
Hal ini bisa berlangsung dalam beberapa bulan, membuka pasar minyak dengan aliran ratusan ribu barel minyak dari Iran setiap hari, dan selanjutnya akan mempertahankan harga minyak mentah pada tingkat sekarang atau mendorongnya lebih turun lagi.
Iran memiliki cadangan minyak mentah keempat terbesar dan telah memproduksi 2,8 juta barel per hari tahun ini. Tetapi Menteri Perminyakan Iran, Bijan Namdar Zanganeh mengatakan, segera setelah sanksi dihapus, Teheran akan mampu mengirim 500.000 barel ke pasar, yang kini sudah banjir dengan minyak, dan tambahan 500.000 barel lagi per hari enam bulan sesudahnya.
British Petroleum dari Inggris menaksir cadangan minyak Iran mencapai hampir 158 miliar barel, cukup untuk memasok China, konsumen minyak besar selama 40 tahun terakhir. Kata Zanganeh Mei lalu, Iran akan menyasarkan Asia dan Eropa untuk penjualan minyak, dua benua di mana sanksi sangat membatasi penjualan minyak Iran.
Bisnis energi Eropa, Eni dan Total berbisnis di Iran sebelum sanksi diberlakukan, dan mereka mengatakan sangat ingin kembali, sementara British Petroleum, Royal Dutch Shell dan Exxon juga mengungkapkan minat untuk beroperasi di Iran.