Harga Minyak Melambung Setelah OPEC+ Sepakat Potong Produksi 7,2 Juta Barel

Logo Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) di luar kantor pusatnya menjelang pertemuan OPEC dan non-OPEC, Austria, 6 Desember 2019. (Foto: REUTERS/Leonhard Foeger)

Harga minyak melonjak sekitar 2 persen pada hari Jumat (4/12), menuju kenaikan selama minggu kelima. Hal ini didorong oleh sentimen positif dari negara-negara produsen utama yang berkompromi untuk melanjutkan kebijakannya dalam memangkas produksi untuk memenuhi permintaan minyak mentah.

Reuters melaporkan, minyak Brent naik $ 1,04, atau 2,1% persen menjadi $ 49,75 per barel pada 0555 GMT, setelah naik sekitar 1 persen pada hari Kamis (3/12). West Texas Intermediate naik 84 sen, atau 1,8 persen menjadi $ 46,48 per barel.

Organisasi Negara Pengekspor Minyak (Organization Petroleum of Exporting Countries/OPEC) dan sekutunya Rusia pada Kamis (3/12) sepakat untuk mengurangi volume pemotongan produksi minyak mulai Januari sebesar 500.000 barel per hari. Namun mereka gagal mencapai kata sepakat terkait kebijakan yang lebih luas untuk sisa tahun depan. OPEC dan Rusia, kelompok yang dikenal sebagai OPEC +, akan mengurangi produksinya sebesar 7,2 juta barel per hari, atau 7 persen dari permintaan global mulai Januari, dibandingkan dengan pemotongan saat ini sebesar 7,7 juta barel per hari.

"OPEC + membersihkan rintangan untuk keluar dari pemotongan saat ini dengan cara yang terkoordinasi ... memperkuat keyakinan kami dalam reli yang stabil dan berkelanjutan dalam harga minyak hingga 2021," kata Goldman Sachs dalam sebuah laporan setelah keputusan tersebut.

OPEC + diperkirakan akan melanjutkan pemotongan yang ada hingga setidaknya Maret, setelah mundur dari rencana untuk meningkatkan produksi sebesar 2 juta barel per hari. [ah/au]