Harga minyak turun, Senin (11/6/2018), terseret kenaikan produksi Rusia dan kenaikan aktivitas pengeboran minyak Amerika ke level tertinggi selama lebih dari tiga tahun, Reuters melaporkan.
Namun, para analis tidak terlalu memperhatikan faktor-faktor di pasar. Perhatian mereka terpusat pada pertemuan puncak antara Presiden Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di Singapura, pada Selasa (12/6/2018). Pertemuan kedua pemimpin tersebut mungkin akan menjadi awal penghentian pertikaian nuklir di antara dua musuh lama itu.
Harga minyak berjangka Brent, harga acuan untuk perdagangan minyak dunia, turun 28 sen atau 0,4 persen menjadi $76,18 per barel.
Harga minyak berjangka Amerika, West Texas Intermediate (WTI), juga turun 18 sen menjadi $65,56 per barel.
Harga turun akibat kenaikan aktivitas pengeboran minyak AS untuk menemukan cadangan baru. Jumlah anjungan produksi minyak di AS yang beroperasi mencapai 862, jumlah tertinggi sejak Maret 2015, menurut perusahaan jasa layanan energi, Baker Hughes, Jumat (8/6/2018).
Para analis memperkirakan kenaikan produksi AS akan mulai mengikis upaya oleh Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) untuk menahan produksi sejak awal 2017 yang telah mendorong kenaikan harga secara signifikan dalam paruh pertama tahun ini. [ft/au]