Hari Buruh: Demonstrasi Buruh Terjadi di Seluruh Dunia, Prancis Hadapi Kemarahan Terkait Pensiun

  • Associated Press

Para pekerja turut serta dalam aksi unjuk rasa memperingati Hari Buruh Internasional di Paris pada 1 Mei 2023. (Foto: AP/Aurelien Morissard)

Buruh yang terjepit oleh inflasi dan menuntut keadilan ekonomi menandai peringatan May Day atau Hari Buruh dengan aksi unjuk rasa di seluruh dunia.

Para buruh, pada Senin (1/5), menuntut gaji yang lebih tinggi, pengurangan jam kerja dan kondisi kerja yang lebih baik.

May Day diperingati di banyak negara sebagai hari untuk merayakan hak-hak pekerja. Peringatan tahun ini melibatkan lebih banyak demonstrasi daripada tahun-tahun sebelumnya. Hal tersebut disebabkan karena adanya pelonggaran pembatasan COVID-19. Tentangan buruh berpusat pada bagaimana rencana ekonomi pemerintah akan memengaruhi pekerja.

Di Prancis, serikat pekerja mengorganisir protes besar terkait langkah Presiden Emmanuel Macron baru-baru ini untuk menaikkan usia pensiun.

Sekitar 800.000 orang berpartispasi dalam aksu unjuk rasa di senatero Prancis, ujar Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin. Mereka menentang rencana Presiden Emmanuel Macron untuk menaikkan batas usia pensiun dari 62 menjadi 64. Para pekerja melihat perubahan batas usia pensiun sebagai ancaman terhadap hak-hak para pekerja yang sudah diperjuangkan, sementara Macron berpendapat perubahan tersebut perlu dilakukan di saat populasi Prancis menjadi semakin menua.

Di Indonesia, pengunjuk rasa menuntut pemerintah mencabut undang-undang penciptaan lapangan kerja yang menurut mereka akan menguntungkan bisnis dengan mengorbankan pekerja dan lingkungan. [my/ka/rs]