Hari Kedua Pencarian AirAsia Belum Buahkan Hasil

Persiapan pemberangkatan pesawat Hercules TNI AU Senin (28 Desember) untuk mencari pesawat AirAsia QZ8501 (VOA Indonesia/ Andylala)

Pencarian pesawat AirAsia di hari kedua dengan menggunakan lima pesawat TNI AU, di fokuskan di sekitar Pulau Belitung hingga selatan Pulau Kalimantan, belum membuahkan hasil.

Operasi pencarian pesawat AirAsia QZ8501 oleh TNI Angkatan Udara hari ke-2 belum membuahkan hasil. Voice of America Senin (29/12) yang berkesempatan ikut dalam misi pencarian pesawat AirAsia hanya menyaksikan hamparan laut biru kehijauan dan beberapa titik riak di tengah gelombang laut di atas langit Tanjung Pandan.

Pilot pesawat Hercules Alpha 1323 Mayor Penerbang Akal Juang di Lapangan Udara Halim Perdanakusuma Jakarta menjelaskan pencarian pesawat AirAsia di hari ke-2, di fokuskan di sekitar Pulau Belitung hingga selatan pulau Kalimantan. Namun dari 9 jam penerbangan belum ada titik terang temuan pesawat AirAsia itu.

“Pencarian telah dilakukan kurang lebih 9 jam dengan mengambil area di sebelah utara pulau Belitung sampai di sebelah selatan pulau Kalimantan. Namun pada hari ini dari komunikasi yang kami lakukan melalui interplane dari semua pesawat baik dari sektor yang telah ditentukan oleh Basarnas di sektor 1 2 3 4 kami belum menemukan tanda-tanda pesawat AirAsia,” kata Akal.

Dari pantauan VOA melalui penerbangan pesawat Hercules milik TNI Angkatan Udara, pencarian dilakukan mulai dari ketinggian 500 hingga 1500 kaki dari permukaan laut. Penyisiran dilakukan berdasarkan koordinat terakhir AirAsia kehilangan kontak. Mayor Penerbang Akal Juang menjelaskan, dari koordinat terakhir itu lalu dibagi dalam beberapa sektor pencarian melalui pesawat.

“ Rute tadi dari Halim kami langsung ke Tanjung Pandan. Kemudian kita ke utara dari tanjung pandan sampai sampai 120 notike mile (setara dengan sekitar e200 kilometer) kearah utara hampir sejajar dengan kota Pontianak. Kami juga tadi smpat ke barat ke arah Pulau Pangkal Pinang. Kemudian kami juga ke timur sampai di sebelah selatan Pulau Karimata. Kemudian kami juga bergerak ke timur sampai di sebelah selatan Pulau Kalimantan. Kami juga menyisir ke Selat Karimata namun sampai saat ini belum ditemukan pesawat itu. Kami belum tahu untuk penyebabnya. Kami mencari hanya berdasarkan koordinat terakhir mereka (AirAsia) lost contact. Dari lost contact terakhir itu kami membuat radius. Lalu kami bagi sektor-sektor agar semua pesawat yang digerakan tidak tumpang tindih. Kami sudah berkoordinasi bahwa tiap-tiap pesawat mempunyai lokasi sendiri-sendiri,” papar Mayor Penerbang Akal Juang.

Pemerintah Malaysia dan Singapura pada hari kedua pencarian mulai bergabung dengan TNI AU dalam melakukan pencariam Air Asia. Mayor Penerbang Akal Juang memastikan koordinasi dengan Singapura dan Malaysia dalam pencarian melalui jalur udara ini berlangsung cukup baik.

Komandan Lanud Halim Perdanakusuma Marsekal Pertama Sri Pulung mengatakan, TNI Angkatan Udara pada hari ke-2 pencarian mengirimkan lima unit yang mulai dikerahkan untuk mencari pesawat Air Asia.

Komandan Lapangan Udara Halim Perdanakusuma Marsekal Pertama Sri Pulung memberikan briefing seputar operasi pencarian pesawat AirAsia (VOA/Andylala)

"Hari ini TNI AU mengerahkan dua pesawat C130 Hercules. Satu pesawat Boeing 737 intai maritim, dan dua Super Puma. Jadi ada lima pesawat yang melakukan operasi pencarian,” kata Sri Pulung.

Sementara itu Badan SAR Nasional selaku koordinator operasi pencarian pesawat Air Asia akan memperluas pencarian di hari ke-3 Selasa (30/12) hingga ke daratan Kalimantan Barat dan Pulau Belitung. Kepala Badan SAR Nasional Marsdya TNI F Henry Bambang Sulistyo menjelaskan, selain dua sektor di daratan, perluasan dua sektor lainnya dilakukan di perairan sebelah selatan Pulau Belitung.

Sebelumnya, Pesawat AirAsia dengan nomor penerbangan QZ8501 berjenis Airbus A320-200 dengan nomor registrasi PK-AXC dinyatakan hilang kontak pada Ahad pagi, 28 Desember 2014. Bertolak dari Bandara Juanda, pesawat itu membawa 155 orang penumpang dan 7 awak pesawat. Di antara penumpang terdapat warga negara asing, yakni Perancis, Korea Selatan, Malaysia, Singapura, dan Inggris.

AirAsia QZ8501 dinyatakan hilang setelah meminta izin untuk menaikkan ketinggian pada ATC. Semula, Kapten Iryanto, pilot Air Asia, terbang pada ketinggian 32 ribu kaki, lantas meminta pada ATC untuk naik hingga 38 ribu kaki.