Harimau Sumatera Tewas Ketika Direlokasi

Harimau Sumatra merupakan subspesies harimau yang paling kritis keberadaannya. (Foto: Dok)

Pihak berwenang sedang menyelidiki kematian harimau Sumatera yang tewas saat hendak direlokasi dari Banda Aceh ke Jawa Timur.
Pihak berwenang sedang menyelidiki kematian harimau Sumatera saat hendak direlokasi dengan pesawat dari Banda Aceh ke Jatim Park II, Jawa Timur.

Binatang langka tersebut ditemukan tewas kurang dari satu jam setelah diangkut ke pesawat Garuda Indonesia dari Banda Aceh ke Jakarta.

Kepala bagian administrasi Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) di Aceh, Afan Absori, mengatakan bahwa harimau berusia 6 tahun bernaman Teuku Agam tersebut diterbangkan pada Selasa (2/10) bersama seekor siamang dan dua binturung.

Ia mengutip pihak Garuda Indonesia yang mengatakan bahwa binatang-binatang tersebut dipindahkan dari bagian kargo waktu transit di Medan karena keluhan dari para penumpang akan baunya. Mereka kemudian dibawa kembali ke Banda Aceh, di mana pihak berwenang setempat menemukan harimau tersebut telah mati.

Afan mengatakan proses otopsi menemukan harimau tersebut mengalami patah kaki dan luka di wajah. Mulut, mata dan telinganya juga mengeluarkan darah, namun sebabnya masih diselidiki, ujar Afan.

Menurut harian The Jakarta Post, pihak BKSDA Aceh menyesali keputusan Garuda untuk mengembalikan binatang-binatang tersebut ke Aceh tanpa berkoordinasi dengan personel yang mendampingi para binatang tersebut. BKSDA baru sadar bahwa harimau tersebut telah dikembalikan ke Banda Aceh setelah pendamping tersebut tiba di Jakarta.

Manajer umum Garuda untuk Aceh, Dwi Kusbiantoro, mengatakan pada Jakarta Post bahwa mereka masih menyelidiki kasus ini dengan tim mereka.”

Harimau Sumatra merupakan subspesies harimau yang paling kritis keberadaannya. Saat ini hanya tersisa 400 ekor dari 1.000 ekor pada 1970an akibat penebangan hutan dan perburuan. (AP)