Wakil Presiden AS Kamala Harris pada hari Kamis (25/7) mengutuk pembakaran bendera Amerika. Ia menyebut tindakan itu “tercela” dan “tidak patriotik” oleh demonstran yang berunjuk rasa di Washington selama berlangsung pidato Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di depan Kongres AS.
“Saya mengutuk pembakaran bendera Amerika. Bendera adalah simbol cita-cita tertinggi kita sebagai sebuah bangsa dan mewakili janji Amerika. Bendera tidak boleh dinodai dengan cara seperti itu,” kata calon presiden dari Partai Demokrat itu dalam pernyataan yang sangat keras.
Dia mengatakan demonstrasi hari Rabu menampilkan “tindakan tercela yang dilakukan oleh para pengunjuk rasa yang tidak patriotik dan retorika berbahaya yang dipicu oleh kebencian.”
Pernyataan tersebut, yang juga didukung oleh para tokoh senior Demokrat lainnya, muncul di tengah upaya Partai Republik untuk menggambarkan partai tersebut sebagai pro-Hamas.
“Perusuh anti-Amerika dan pro-Hamas membakar bendera Amerika di depan gedung Capitol, dan perempuan yang ingin menjadi presiden kita masih menolak untuk mengutuknya,” tulis Senator J.D. Vance, yang mencalonkan diri sebagai wakil presiden bersama Donald Trump, di media sosial sesaat sebelum pernyataan Harris dikeluarkan.
BACA JUGA: Netanyahu Bicara di Kongres, Ribuan Demonstran ProtesRibuan demonstran yang marah atas perang di Gaza berdemonstrasi di sekitar gedung Capitol AS yang dijaga ketat pada hari Rabu ketika Netanyahu menyampaikan pidato tanpa kompromi kepada anggota parlemen.
Sekelompok pengunjuk rasa berkumpul di luar stasiun kereta api dekat gedung Capitol, di mana mereka mengecat monumen, membakar patung Netanyahu, dan membakar bendera Amerika – sebuah akhir yang riuh dari unjuk rasa yang sebagian besar berlangsung damai.
Harris, yang meluncurkan kampanye kepresidenannya segera setelah Presiden Joe Biden mengumumkan pengunduran dirinya secara mengejutkan dari pencalonannya kembali pada hari Minggu, akan bertemu dengan Netanyahu pada Kamis malam. Pemimpin Israel itu bertemu secara terpisah dengan Biden.
Gedung Putih telah berjuang untuk mengambil keputusan politik dalam mempertahankan dukungan tradisionalnya kepada Israel selama serangannya di Gaza, yang telah dikecam keras oleh pemilih sayap kiri di Amerika Serikat. [lt/ka]