Lebih dari 90 persen orang yang turut dalam pemungutan suara mengatakan ‘ya’ pada undang-undang dasar (UUD) yang didukung pemerintah dukungan militer itu.
Para pejabat Mesir mengatakan hasil awal referendum menunjukkan warga Mesir dengan suara yang sangat besar mendukung konstitusi baru.
Para pejabat dan media pemerintah mengatakan hasil sementara menunjukkan lebih dari 90 persen orang yang turut dalam pemungutan suara selama dua hari itu mengatakan ‘ya’ pada undang-undang dasar (UUD) yang didukung pemerintah dukungan militer itu.
Para peninjau telah mengatakan hampir tidak ada keraguan UUD baru itu akan disetujui rakyat. Hasil resmi diperkirakan sebelum akhir pekan ini.
Para pemantau melaporkan referendum pada Rabu sebagian besar bebas gangguan. Kekerasan pada Selasa antara pendukung dan penentang presiden terguling Mohamed Morsi menewaskan paling sedikit sembilan orang.
Ikhwanul Muslimin yang pro-Morsi mendesak warga Mesir agar memboikot referendum itu, dengan menyebutnya tidak sah.
UUD baru itu akan menggantikan UUD 2012 yang pro-Islamis pada waktu kekuasaan Morsi. UUD baru tersebut menghapus bahasa Islamis dan akan memberi perempuan hak yang lebih besar dan memperkuat wewenang militer.
Para pejabat dan media pemerintah mengatakan hasil sementara menunjukkan lebih dari 90 persen orang yang turut dalam pemungutan suara selama dua hari itu mengatakan ‘ya’ pada undang-undang dasar (UUD) yang didukung pemerintah dukungan militer itu.
Para peninjau telah mengatakan hampir tidak ada keraguan UUD baru itu akan disetujui rakyat. Hasil resmi diperkirakan sebelum akhir pekan ini.
Para pemantau melaporkan referendum pada Rabu sebagian besar bebas gangguan. Kekerasan pada Selasa antara pendukung dan penentang presiden terguling Mohamed Morsi menewaskan paling sedikit sembilan orang.
Ikhwanul Muslimin yang pro-Morsi mendesak warga Mesir agar memboikot referendum itu, dengan menyebutnya tidak sah.
UUD baru itu akan menggantikan UUD 2012 yang pro-Islamis pada waktu kekuasaan Morsi. UUD baru tersebut menghapus bahasa Islamis dan akan memberi perempuan hak yang lebih besar dan memperkuat wewenang militer.