Bandara London, Heathrow, Rabu (28/10) menyatakan bahwa bandara Paris Charles de Gaulle telah mengambil alih posisinya sebagai bandara terbesar di Eropa dalam hal jumlah penumpang. Hal ini terjadi karena penundaan pengujian virus corona dan pembatasan perjalanan.
“Untuk pertama kalinya, Charles de Gaulle Paris telah melampaui Heathrow sebagai bandara terbesar Eropa, dengan bandara Schiphol Amsterdam dan Frankfurt di belakangnya,” sebut Heathrow dalam kabar terbaru mengenai industri bandara, seraya memperingatkan mengenai mundurnya keunggulan komersial Inggris.
“Ketiga saingan di benua Eropa telah memberlakukan pengujian. Pemerintah Inggris telah mengumumkan niat untuk melakukan pengujian bagi para penumpang dari negara-negara berisiko tinggi mulai 1 Desember untuk membantu memulai kembali ekonomi Inggris,” lanjut Heathrow.
Heathrow juga memangkas prakiraan permintaan untuk dua tahun mendatang karena kemunculan kembali wabah COVID-19 serta berbagai pembatasan yang sedang diberlakukan.
Heathrow, yang terletak di bagian barat ibu kota Inggris, menambahkan bahwa bandara itu sekarang memperkirakan akan mengangkut 22,6 juta penumpang pada 2020 dan 37,1 juta penumpang pada tahun 2021.
Prakiraan sebelumnya masing-masing adalah 29,2 juta dan 62,8 juta penumpang.
“Pengurangan ini disebabkan oleh gelombang kedua COVID dan kemajuan yang lambat dalam menerapkan pengujian oleh pemerintah Inggris untuk membuka kembali perbatasan dengan negara-negara berisiko tinggi,” sebut Heathrow.
Bandara terbesar di Inggris itu dimiliki oleh konsorsium yang dipimpin perusahaan konstruksi raksasa Spanyol Ferrovial dan memuat dana investasi milik negara dari China, Singapura dan Qatar. [uh/ab]