Untuk menghindari kerugian yang semakin besar, USPS mengharapkan Kongres mengizinkan badan itu membuat perubahan-perubahan dalam bisnisnya.
Bulan Agustus lalu, Badan Layanan Pos Amerika, USPS, melaporkan kerugian lebih dari lima miliar dolar dari April hingga Juni. Badan itu memperkirakan akan rugi lima belas miliar dolar untuk periode dua belas bulan yang berakhir pada akhir September ini. Badan usaha pemerintah itu memperingatkan akan rugi lebih besar lagi jika Kongres tidak mengizinkannya mengubah cara berbisnis.
USPS memiliki sejarah panjang di Amerika. Benjamin Franklin diangkat menjadi Postmaster General atau Direktur Jenderal pertama USPS pada tahun 1775 atau setahun sebelum Amerika menyatakan kemerdekaan dari Kerajaan Inggris. Tetapi, badan itu mengatakan pendapatannya tidak sebanding dengan biaya yang semakin membengkak. Jasa pengiriman kelas satu yang menguntungkan kini semakin menurun.
Badan layanan pos Amerika ini mengatakan, sebagian besar kerugian baru-baru ini diderita akibat pembayaran program asuransi kesehatan bagi para pensiunan. Sekitar satu miliar dolar dipakai untuk membayar pegawai yang cedera.
Kinerja badan ini dari bulan April hingga Juni tidak semuanya buruk. Perbaikan ekonomi memicu kenaikan pendapatan sebesar sembilan persen dari jasa pengiriman surat dan barang. Badan itu mengatakan sebenarnya lebih murah mengirim surat dan paket lewat pos daripada menggunakan jasa perusahaan swasta.
USPS mengatakan telah memangkas biaya operasi sebesar 14 miliar dolar dalam lima tahun terakhir. Untuk meningkatkan kesehatan keuangannya, lembaga ini telah mengusulkan penghentian layanan pada hari Sabtu. Lembaga ini juga berharap Kongres membatalkan persyaratan membayar uang muka untuk program perawatan kesehatan bagi pegawai yang pensiun. USPS juga ingin agar Departemen Keuangan mengembalikan kelebihan pembayaran sebesar 11 miliar dolar untuk program pensiunnya.
Pada tanggal 1 Agustus, USPS tidak mampu melakukan pembayaran wajib sebesar 5,5 miliar dolar untuk tunjangan perawatan kesehatan bagi pensiunannya kelak. Sebelumnya, badan layanan pos Amerika itu tidak pernah gagal melakukan pembayaran dana tersebut, dan lembaga itu memperingatkan bahwa pihaknya mungkin harus menunda pembayaran hutangnya kepada perusahaan-perusahaan terkait.
USPS mengatakan, tanpa perubahan besar, pihaknya akan terus menderita kerugian miliaran dolar per tahun. Surat kabar Washington Post melaporkan bahwa Direktur Jenderal Pos Patrick Donahue mengatakan kepada wartawan "Kongres harus bertindak secara bertanggung jawab." Dia menambahkan, “ini sama sekali bukan cara yang baik untuk menjalankan usaha."
Pemasukan uang USPS berasal dari jasa operasinya sendiri, mulai dari penjualan perangko dan benda-benda pos lainnya, produk-produk pos, serta jasa pengiriman surat dan paket. Badan ini tidak menerima bantuan keuangan dari pemerintah secara langsung, tetapi operasinya dikendalikan oleh pemerintah federal.
USPS memiliki sejarah panjang di Amerika. Benjamin Franklin diangkat menjadi Postmaster General atau Direktur Jenderal pertama USPS pada tahun 1775 atau setahun sebelum Amerika menyatakan kemerdekaan dari Kerajaan Inggris. Tetapi, badan itu mengatakan pendapatannya tidak sebanding dengan biaya yang semakin membengkak. Jasa pengiriman kelas satu yang menguntungkan kini semakin menurun.
Badan layanan pos Amerika ini mengatakan, sebagian besar kerugian baru-baru ini diderita akibat pembayaran program asuransi kesehatan bagi para pensiunan. Sekitar satu miliar dolar dipakai untuk membayar pegawai yang cedera.
Kinerja badan ini dari bulan April hingga Juni tidak semuanya buruk. Perbaikan ekonomi memicu kenaikan pendapatan sebesar sembilan persen dari jasa pengiriman surat dan barang. Badan itu mengatakan sebenarnya lebih murah mengirim surat dan paket lewat pos daripada menggunakan jasa perusahaan swasta.
USPS mengatakan telah memangkas biaya operasi sebesar 14 miliar dolar dalam lima tahun terakhir. Untuk meningkatkan kesehatan keuangannya, lembaga ini telah mengusulkan penghentian layanan pada hari Sabtu. Lembaga ini juga berharap Kongres membatalkan persyaratan membayar uang muka untuk program perawatan kesehatan bagi pegawai yang pensiun. USPS juga ingin agar Departemen Keuangan mengembalikan kelebihan pembayaran sebesar 11 miliar dolar untuk program pensiunnya.
Pada tanggal 1 Agustus, USPS tidak mampu melakukan pembayaran wajib sebesar 5,5 miliar dolar untuk tunjangan perawatan kesehatan bagi pensiunannya kelak. Sebelumnya, badan layanan pos Amerika itu tidak pernah gagal melakukan pembayaran dana tersebut, dan lembaga itu memperingatkan bahwa pihaknya mungkin harus menunda pembayaran hutangnya kepada perusahaan-perusahaan terkait.
USPS mengatakan, tanpa perubahan besar, pihaknya akan terus menderita kerugian miliaran dolar per tahun. Surat kabar Washington Post melaporkan bahwa Direktur Jenderal Pos Patrick Donahue mengatakan kepada wartawan "Kongres harus bertindak secara bertanggung jawab." Dia menambahkan, “ini sama sekali bukan cara yang baik untuk menjalankan usaha."
Pemasukan uang USPS berasal dari jasa operasinya sendiri, mulai dari penjualan perangko dan benda-benda pos lainnya, produk-produk pos, serta jasa pengiriman surat dan paket. Badan ini tidak menerima bantuan keuangan dari pemerintah secara langsung, tetapi operasinya dikendalikan oleh pemerintah federal.