Di kota Baltimore anak-anak sebuah sekolah dasar diberi pelajaran tambahan yoga untuk menghindari masalah kenakalan di jalan-jalan kota.
Pertama sekali yang dilakukan anak-anak di kota Baltimore seusai sekolah adalah mengerjakan PR mereka. Setelah itu mereka duduk bersama bermeditasi dan mempraktekkan yoga. Janaisa Brown, pelajar SD berumur sembilan tahun, mengatakan bahwa latihan pernafasan yang disebut Pernafasan Api adalah gerakan favoritnya. "Pada waktu menarik nafas”, ujarnya, “segala indra berfungsi dan memberikan ketenangan."
Atman Smith adalah salah seorang pendiri yayasan Holistic Life Foundation. Menurutnya, program usai sekolah ini berusaha membantu anak-anak melengkapi diri dengan keterampilan untuk menghadapi berbagai kesulitan hidup.
"Di kota-kota besar acapkali orang tidak tahu bagaimana mengatasi konflik dengan damai. Itulah sebabnya banyak terjadi kerusuhan dan pelanggaran. Saya lihat dengan mengajarkan meditasi kepada anak-anak kita bisa menunjukkan kepada mereka cara untuk berdisiplin," paparnya.
Program usai sekolah ini diselenggarakan di SD Robert W. Coleman. Siswa Tyrone Boykins telah ikut program ini selama dua tahun. Menurutnya, yoga dan meditasi telah menjadi bagian dari hidupnya.
"Ketika bangun tidur saya langsung bersiap melakukan posisi matahari terbit, karena saya diberitahu bahwa posisi ini membantu memusatkan diri dan bersiaga, sehingga dapat menangkap pelajaran dengan baik di kelas," katanya.
Kepala sekolah Carlillian Thompson memperkenalkan program yoga di sekolahnya dua tahun lalu. Ia memasukkan anak-anak yang bermasalah ke dalam program ini untuk menghindari menghukum mereka.
Menurut Thompson, bagi sekelompok anak laki-laki kelas lima, ternyata praktek yoga ini mengubah sikap mereka. "Program yoga tidak mengubah perilaku anak dengan segera, tetapi saya dapat melihat, setelah beberapa lama, anak-anak itu jadi mampu mengatasi berbagai situasi, tidak hanya bereaksi seperti yang dulu selalu mereka lakukan," imbuh Thomson.
Oleh karena itu Thompson berpendapat, yoga adalah program yang bagus, karena dapat mengubah perilaku. Ia bermaksud memperluas program itu di sekolahnya, dan berharap sekolah-sekolah lain juga akan turut bergabung.
Atman Smith adalah salah seorang pendiri yayasan Holistic Life Foundation. Menurutnya, program usai sekolah ini berusaha membantu anak-anak melengkapi diri dengan keterampilan untuk menghadapi berbagai kesulitan hidup.
"Di kota-kota besar acapkali orang tidak tahu bagaimana mengatasi konflik dengan damai. Itulah sebabnya banyak terjadi kerusuhan dan pelanggaran. Saya lihat dengan mengajarkan meditasi kepada anak-anak kita bisa menunjukkan kepada mereka cara untuk berdisiplin," paparnya.
Program usai sekolah ini diselenggarakan di SD Robert W. Coleman. Siswa Tyrone Boykins telah ikut program ini selama dua tahun. Menurutnya, yoga dan meditasi telah menjadi bagian dari hidupnya.
"Ketika bangun tidur saya langsung bersiap melakukan posisi matahari terbit, karena saya diberitahu bahwa posisi ini membantu memusatkan diri dan bersiaga, sehingga dapat menangkap pelajaran dengan baik di kelas," katanya.
Kepala sekolah Carlillian Thompson memperkenalkan program yoga di sekolahnya dua tahun lalu. Ia memasukkan anak-anak yang bermasalah ke dalam program ini untuk menghindari menghukum mereka.
Menurut Thompson, bagi sekelompok anak laki-laki kelas lima, ternyata praktek yoga ini mengubah sikap mereka. "Program yoga tidak mengubah perilaku anak dengan segera, tetapi saya dapat melihat, setelah beberapa lama, anak-anak itu jadi mampu mengatasi berbagai situasi, tidak hanya bereaksi seperti yang dulu selalu mereka lakukan," imbuh Thomson.
Oleh karena itu Thompson berpendapat, yoga adalah program yang bagus, karena dapat mengubah perilaku. Ia bermaksud memperluas program itu di sekolahnya, dan berharap sekolah-sekolah lain juga akan turut bergabung.