Dua bulan setelah menuduh perusahaan India Adani Enterprises melakukan penipuan, kelompok investasi AS Hindenburg Research melancarkan serangan baru Kamis (23/3), kali ini terhadap perusahaan pembayaran online milik Jack Dorsey, Block, dengan mengatakan perusahaan itu “membesar-besarkan” basis penggunanya.
Menyusul publikasi laporan tersebut, saham Block anjlok hingga 22 persen pada awal perdagangan di Wall Street sebelum naik sedikit.
Pada akhir Januari, Hindenburg yang berbasis di New York menuduh konglomerat Adani melakukan manipulasi harga, malpraktik akuntansi, penghindaran pajak, dan pencucian uang.
Tudingan yang dibantah Adani itu menyebabkan nilai tujuh emiten miliknya anjlok hingga puluhan miliar dolar.
Block, didirikan oleh mantan bos Twitter Dorsey pada 2009, dulu bernama Square sebelum diganti namanya pada akhir 2021.
BACA JUGA: Elon Musk Rekrut Tim Saingi ChatGPTPerusahaan teknologi itu mengoperasikan transaksi keuangan, mulai dari pembayaran ke pedagang atau penjual hingga pembayaran antar individu.
Block, yang memiliki aplikasi bernama Cash App, telah tumbuh dengan sangat cepat dan melampaui nilai pasar $100 miliar pada tahun 2021. Saat perusahaan itu bernilai $38 miliar.
Hindenburg mengatakan bahwa Block yang berbasis di California mengetahui bahwa banyak dari akunnya adalah penipuan atau milik pengguna yang sama tetapi tidak dijelaskan dalam laporan keuangannya.
Hindenburg menuduh Block mengambil pendekatan “koboi” dari segi kepatuhan pada peraturan, sehingga “memudahkan aktor jahat untuk membuat akun secara massal untuk penipuan identitas dan penipuan lainnya, lalu mengambil dana yang dicuri dengan cepat.”
Hindenburg mengatakan pihaknya menyelidiki Block selama dua tahun dan mewawancarai puluhan mantan karyawan dan pakar, serta melakukan analisis terperinci terhadap berbagai dokumen dari regulator dan proses pengadilan.
Block tidak segera menanggapi permintaan penjelasan dari AFP. [lt/jm]