Hino Motors, perusahaan pembuat truk yang merupakan bagian dari grup Toyota, secara sistematis memalsukan data emisi sejak 2003, menurut hasil investigasi yang dirilis Selasa (2/8).
Presiden perusahaan itu, Satoshi Ogiso, membungkukkan tubuhnya dalam-dalam pada konferensi pers yang diadakan dengan tergesa-gesa dan meminta maaf kepada para pelanggan dan pemangku kepentingan lainnya.
''Saya sangat menyesal,'' katanya. ''Sayangnya, pelanggaran telah dilakukan pada berbagai model yang telah tersebar luas.''
Tim yang mengembangkan mesin Hino tahu bahwa mereka tidak dapat memenuhi target dan merasa sangat tertekan sehingga mereka memalsukan hasil tes, kata Ogiso.
Hino sebetulnya telah mengakui sejak Maret bahwa mereka memalsukan data hasil uji emisi dan jarak tempuh yang diwajibkan oleh pemerintah. Sekelompok ahli dari luar perusahaan itu kemudian dibentuk untuk menyelidiki.
Dalam laporan setebal 17 halaman, perusahaan itu menyalahkan “budaya yang melihat ke dalam dan konservatif'' di perusahaan itu yang menyebabkan kurangnya keterlibatan dan solidaritas di antara para karyawan.
Para ahli mengatakan kepada wartawan bahwa kepemimpinan perusahaan itu tidak terlibat dengan para pekerja garis depan, lebih mengutamakan target dan mengorbankan prosedur operasi.
Hino mengatakan pihaknya menganggap serius temuan tersebut dan akan melakukan langkah-langkah untuk mencegahnya terulang kembali, termasuk menyiapkan sistem pemeriksaan yang tepat, merevisi aturan, dan memperbaiki budaya perusahaan.
Ogiso berjanji untuk mendidik tenaga kerja Hino dan mempertahankan budaya perusahaan yang lebih terbuka dan etos kerja yang baik, dengan menekankan bahwa masalahnya ada di seluruh perusahaan, bukan hanya di tim yang bersangkutan.
Hino telah menarik kembali 67.000 kendaraan di Jepang terkait dengan pemalsuan data itu. Bagaimana situasi keuangan Hino akan terpengaruh oleh pengungkapan terbaru ini masih belum jelas, kata Ogiso. [ab/uh]