Kelompok militan Hizbullah di Lebanon pada pekan ini menyerang sebuah pos militer di Israel utara dengan menggunakan pesawat tak berawak yang menembakkan dua rudal. Serangan itu melukai tiga tentara, salah satunya serius, menurut militer Israel.
Hizbullah secara teratur menembakkan rudal melintasi perbatasan dengan Israel selama tujuh bulan terakhir, namun serangan pada hari Kamis (16/5) itu tampaknya merupakan serangan rudal pertama yang berhasil diluncurkan dari dalam wilayah udara Israel.
Kelompok itu telah meningkatkan serangannya terhadap Israel dalam beberapa pekan terakhir, terutama sejak terjadi serangan Israel ke kota selatan Rafah di Jalur Gaza. Mereka telah menyerang lebih dalam di wilayah Israel dan menggunakan persenjataan baru dan lebih canggih.
“Ini adalah metode pengiriman pesan di lapangan kepada musuh Israel. Artinya ini adalah bagian dari apa yang kami miliki, dan jika diperlukan kami dapat menyerang lebih banyak lagi,” kata analis politik Lebanon Faisal Abdul-Sater yang mengamati Hizbullah.
BACA JUGA: Hizbullah Luncurkan Roket ke Israel Pasca Serangan di Lebanon SelatanMeskipun baku tembak lintas perbatasan telah berlangsung sejak awal Oktober, “serangan kompleks” oleh Hizbullah dimulai beberapa hari setelah serangan drone dan rudal Iran yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel pada pertengahan April.
Dalam dua minggu terakhir, eskalasi yang dilakukan oleh Hizbullah semakin meningkat sebagai respons atas serangan Israel ke kota Rafah di Jalur Gaza selatan, kata seorang pejabat Lebanon yang mengetahui operasi kelompok tersebut. Pejabat tersebut berbicara secara anonim karena dia tidak berwenang untuk merinci informasi militer kepada media.
Serangan pada Kamis sore oleh sebuah pesawat tak berawak yang membawa rudal itu terjadi hanya beberapa hari setelah Hizbullah meluncurkan tiga rudal antitank ke sebuah pos militer Israel yang mengendalikan balon pengintai yang terbang melintasi perbatasan.
BACA JUGA: Hizbullah Tembakan Drone, Peluru Kendali ke IsraelMereka merilis rekaman kamera setelahnya untuk menunjukkan bahwa rudal-rudal tersebut telah mencapai sasaran. Beberapa jam kemudian, militer Israel mengonfirmasi bahwa balon mata-mata tersebut telah ditembak jatuh di Lebanon.
Malam sebelumnya, Hizbullah melancarkan serangan terdalamnya di Israel hingga saat ini dengan menggunakan drone peledak untuk menyerang sebuah pangkalan di Ilaniya dekat kota Tiberias sekitar 35 kilometer dari perbatasan Lebanon. Militer Israel mengatakan serangan itu tidak menimbulkan korban. [lt/uh]