Gerakan Hizbullah Lebanon mengatakan serangan udara Israel pada hari Minggu (11/8) menewaskan dua anggota kelompok yang didukung Iran itu, dan Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan sebuah kematian lainnya akibat serangan beberapa hari yang lalu.
Hizbullah hampir setiap hari terlibat dalam aksi baku tembak dengan Israel untuk mendukung sekutunya Hamas sejak serangan teror kelompok militan Palestina itu terhadap Israel pada 7 Oktober lalu, yang memicu perang di Gaza.
Ketegangan meningkat sejak serangan di pinggiran selatan Beirut akhir bulan lalu yang menewaskan komandan militer utama Hizbullah, Fuad Shukr, hanya beberapa jam sebelum pembunuhan, yang disalahkan pada Israel, terhadap pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh di Teheran.
“Serangan Israel yang menargetkan desa Taybeh hari ini menyebabkan dua orang tewas,” kata kementerian kesehatan Lebanon dalam sebuah pernyataan.
Hizbullah membenarkan bahwa mereka adalah anggotanya yang terbunuh di Taybeh dekat perbatasan dengan Israel.
Kantor Berita Nasional Pemerintah melaporkan bahwa “sebuah drone menembakkan dua rudal ke desa Taybeh.”
BACA JUGA: Pemerintah Kembali Minta WNI Segera Tinggalkan LebanonMiliter Israel mengatakan pihaknya telah “menyerang sepanjang hari beberapa struktur militer Hizbullah di daerah Adaisseh,” yang terletak di sebelah Taybeh.
Dalam pernyataan lain pada hari Minggu, militer mengatakan pasukannya telah “menyerang sel teroris Hizbullah di wilayah Taybeh” serta “struktur militer di wilayah Derdghaiya.”
“Setelah serangan tersebut, ledakan sekunder teridentifikasi, yang mengindikasikan adanya senjata di dalam bangunan” di Derdghaiya, tambahnya.
Menurut Kementerian Kesehatan, setidaknya satu warga Lebanon dan 11 warga Suriah terluka, dua di antaranya mengalami luka serius, dalam serangan Israel di Maaroub, dekat Derdghaiya.
Secara terpisah, pihak Kementerian Kesehatan menetapkan bahwa seorang pria Lebanon yang meninggal karena luka-luka yang dideritanya dalam serangan Israel “beberapa hari yang lalu” di desa selatan Beit Lif adalah seorang anggota Hizbullah, bukan warga sipil seperti yang diberitakan sebelumnya. [ab/ka]