Hizbullah Mengancam akan Serang Pengeboran Gas Lepas Pantai Israel

  • Associated Press

Kapal pengebor minyak milik perusahaan yang berbasis di London, Energean, memulai aktivitas di blok gas Karish, di lepas pantai Israel, pada 9 Mei 2022. (Foto: Reuters Ari Rabinovitch)

Kelompok militan Lebanon, Hizbullah, pada Kamis (9/6), mengancam akan menyerang pengeboran gas yang dibangun Israel di Laut Tengah, yang diklaim oleh Lebanon berada di wilayah maritim yang disengketakan antara kedua negara.

Peringatan yang dibuat oleh pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah dalam pidato yang disiarkan di televisi itu, menyusul peringatan Presiden Lebanon Michel Aoun yang disampaikan pada hari Minggu lalu.

BACA JUGA: PM Israel Lakukan Kunjungan Mendadak ke Uni Emirat Arab

Aoun mengatakan, perundingan perbatasan laut antara kedua negara belum berakhir. Ia menambahkan, setiap langkah yang diambil oleh Israel - seperti pengeboran di ladang minyak Karish - akan dianggap sebagai "tindakan bermusuhan".

Aoun dan perdana menteri sementara Lebanon telah mengundang utusan Amerika Serikat yang menengahi Lebanon dan Israel untuk kembali ke Beirut, berupaya membuat kesepakatan.

Pembicaraan tidak langsung antara Lebanon dan Israel yang ditengahi AS terhenti selama berbulan-bulan di tengah ketidaksepakatan yang berlangsung di Lebanon mengenai seberapa besar wilayah yang disengketakan itu.

"Ini adalah satu ladang, ladang bersama. Pekerjaan apa pun untuk mengebor minyak atau gas dari ladang Karish harus dihentikan, saya katakan kepada kalian, musuh dan pemerintah musuh. Sementara Libanon menunggu hasil negosiasi, kalian harus menunggu hasilnya," kata Hassan Nasrallah, pemimpin Hizbullah.

Energean Power, unit produksi, penyimpanan dan pembongkaran terapung milik perusahaan eksplorasi dan produksi energi Energean, tiba di ladang minyak Karish pada awal pekan ini. Perusahaan itu terdaftar di London dan Tel Aviv. Kedatangan kapal itu memicu kewaspadaan Lebanon.

BACA JUGA: Temuan Badan PBB: Israel Utamanya Bersalah dalam Konflik dengan Palestina

Nasrallah mengatakan, kapal dan pemiliknya harus tahu bahwa mereka adalah "mitra dalam agresi di Lebanon yang terjadi hari ini".

Israel bersikeras bahwa ladang minyak Karish adalah bagian dari zona ekonomi eksklusif wilayahnya yang diakui oleh PBB.

Israel dan kelompok Hizbullah yang didukung Iran adalah musuh bebuyutan dalam perang yang tidak terselesaikan selama sebulan pada tahun 2006. [ps/ka]