Otorita Hong Kong telah memantau virus flu burung H7N9 dengan cermat sejak virus itu ditemukan pertama kali pada bulan April tahun ini.
Hong Kong telah melaporkan kasus kedua flu burung H7N9 pada manusia, beberapa hari setelah mengumumkan kasus pertama, meningkatkan keprihatinan bahwa virus itu menyebar ke luar China daratan.
Departemen Kesehatan Hong Kong hari Jumat (6/12) malam mengatakan seorang laki-laki berusia 80 tahun yang dirawat karena penyakit kronis diketahui mengidap virus flu burung itu.
Otorita Hong Kong telah memantau H7N9 dengan cermat sejak virus itu ditemukan pertama kali pada bulan April. Penyakit menular merupakan keprihatinan besar di Hong Kong, di mana virus 'SARS' menewaskan 299 orang satu dasawarsa lalu. SARS juga menewaskan ratusan orang di negara lain.
H7N9 telah menjangkiti sekitar 140 orang dan menewaskan 45 orang, hampir semuanya di China daratan. Di Taiwan ada satu kasus.
Penyebaran virus itu tampaknya berkurang sejak pihak berwenang China menyembelih ternak setelah terjadinya wabah pertama.
Departemen Kesehatan Hong Kong hari Jumat (6/12) malam mengatakan seorang laki-laki berusia 80 tahun yang dirawat karena penyakit kronis diketahui mengidap virus flu burung itu.
Otorita Hong Kong telah memantau H7N9 dengan cermat sejak virus itu ditemukan pertama kali pada bulan April. Penyakit menular merupakan keprihatinan besar di Hong Kong, di mana virus 'SARS' menewaskan 299 orang satu dasawarsa lalu. SARS juga menewaskan ratusan orang di negara lain.
H7N9 telah menjangkiti sekitar 140 orang dan menewaskan 45 orang, hampir semuanya di China daratan. Di Taiwan ada satu kasus.
Penyebaran virus itu tampaknya berkurang sejak pihak berwenang China menyembelih ternak setelah terjadinya wabah pertama.