Hong Kong Umumkan Rencana Penangkapan 9 Aktivis Demokrasi

Aktivis Raphael Wong (tiga dari kanan) dari Liga Sosial Demokratik dan peserta unjuk rasa Gerakan Payung Shiu Ka-chun (kanan) bergabung bersama para demonstran lainnya menuju lokasi pemilihan Eksekutif Hong Kong, 26 Maret 2017 (Foto: AFP).

Sembilan orang aktivis dalam protes mahasiswa Gerakan Payung tahun 2014 di Hong Kong, Senin (27/3), diberitahu bahwa mereka akan ditangkap atas keterlibatan mereka dan didakwa menciptakan gangguan umum.

Berita bahwa mereka akan ditangkap keluar sehari setelah pegawai negeri kawakan Carrie Lam telah dipilih oleh panitia pemilihan yang pro-China untuk menjadi kepala daerah perempuan yang pertama Hong Kong.

Para aktivis demokrasi prihatin mengenai kemenangan Lam dan sikapnya yang cenderung pro-China. Mereka khawatir akan campur tangan China yang meningkat di Hong Kong dan takut akan kehilangan azas “satu negara, dua sistem” Hong Kong yang menjamin kebebasan Hong Kong yang luas.

Lam mengatakan hari Minggu (26/3), Hong Kong “menderita perpecahan yang serius dan telah menumpuk banyak kekecewaan.” Dia mengatakan “prioritasnya adalah untuk menyembuhkan perpecahan itu..”

Aktivis Raphael Wong mengatakan kepada kantor berita Perancis ia telah diberitahu ia akan dikenakan tuduhan gangguan umum atas keterlibatannya dalam protes itu.

“Sementara Carrie Lam berbicara mengenai persatuan, mereka mengatakan Anda tidak membutuhkannya,” kata Wong.

Anggota parlemen dari Partai Civic, Tanya Chan, yang juga diberitahu akan dikenakan tuduhan gangguan umum yang dapat dihukum maksimum tujuh tahun penjara, mengatakan waktu penangkapan itu merongrong janji persatuan Lam. Dia juga menggambarkan tindakan itu sebagai “ciuman kematian” dari kepala daerah Leung Chun-ying yang akan meletakkan jabatan bulan Juli.

Lainnya yang akan ditangkap, antara lain, para guru besar universitas, para mantan pemimpin mahasiswa, dan para mantan serta anggota parlemen saat ini yang pro-demokrasi.

Puluhan ribu orang mahasiswa pemrotes turun ke jalan-jalan tahun 2014 dalam aksi yang kemudian dikenal dengan nama "Gerakan Payung" untuk menuntut demokrasi penuh bagi Hong Kong.

Kepala daerah Hong Kong dipilih oleh panitia 1.200 orang yang antara lain terdiri dari orang-orang yang sangat kaya dan anggota parlemen, dan jutaan orang penduduk Hong Kong tidak boleh turut memilih pemimpin mereka. [gp]