Hotel Walled Off di Bethlehem Tampilkan Natal yang Berbeda

Walled Off Hotel dan sebagian penghalang yang dibuat pihak Israel di Bethlehem di wilayah pendudukan Tepi Barat, 22 Desember 2019. (Foto: Reuters)

Di Bethlehem, kota yang dipercaya oleh umat Kristiani sebagai kelahiran Yesus Kristus, ada sebuah hotel yang dirancang oleh Banksy, seniman grafiti terkenal. Hotel yang diberi nama Walled Off itu, menampilkan Natal yang berbeda.

Berbatasan dengan tembok pemisah yang dibangun Israel di perbatasan Tepi Barat Palestina – yang kini menjadi tempat unjuk rasa pendudukan Israel – Hotel Walled Off menyajikan “pemandangan terburuk di dunia dari setiap kamarnya."

Semangat alternatif Natal dipajang di Walled Off Hotel yang eksklusif di Bethlehem. Dirancang oleh seniman grafiti Inggris, Banksy, sebagai komentar politik yang sinis tentang Hotel tradisional Waldorf, sembilan kamarnya menampilkan pemandangan tembok pemisah kontroversial yang dibangun oleh Israel.

Manajer hotel yang berasal dari Palestina, Wisam Salsa, menjelaskan konsep Banksy yang sinis dalam membangun hotel itu.

"Lokasinya sedikit berbeda dengan hotel-hotel lain di Bethlehem. Letak hotel ini hanya 3.6 meter dari dinding pemisah. Dikenal sebagai hotel dengan pemandangan terburuk di dunia," kata Wisam Salsa.

Pegawai Salsa, orang Palestina, menambahkan lingkaran karangan bunga dan lagu-lagu Natal untuk mendukung karya seni Banksy yang menghiasi lobi dan kamar-kamar hotel. Dia mengatakan, hotel ini memiliki koleksi seni Banksy terbesar di dunia. Bahkan pernah memenangkan penghargaan sebagai hotel seni terbaik di dunia ketika dibuka dua tahun lalu.

Banksy bermaksud menarik perhatian internasional atas dinding pemisah yang ditutupi dengan corat-coret politik berwarna-warni. Buktinya, lebih dari seperempat juta wisatawan berbondong-bondong melihat dan mengambil foto dinding itu. Bahkan ada toko di sebelah hotel yang menjual stensil dan cat untuk wisatawan yang ingin menambahkan pernyataan politik mereka sendiri.

Wisatawan dan tamu hotel asal Inggris Gail Goodall mengaku dinding itu membuatnya tercengang.

"Perasaan saya sangat bercampur-aduk mengenai dinding itu. Saya tidak tahu ukuran dan tujuan dinding itu, tetapi lebih dari apapun seni yang digambarkan di dinding itu membuat kita berpikir dan membuat saya menyadari betapa beruntungnya kita di mana kita tinggal," kata Gail.

Manajer hotel Salsa mengatakan, seni dan grafiti Banksy merupakan ungkapan solidaritas dengan perlawanan Palestina terhadap pendudukan Israel di Tepi Barat. Dia mendorong wisatawan untuk datang dan melihatnya dari dekat.

Dua ribu tahun lalu ketika Yesus lahir, tidak ada kamar di penginapan di Betlehem. Dan mereka yang mengunjungi kota itu pada musim Natal ini tidak akan mendapat kamar di Walled Off Hotel, karena semua kamar sudah penuh. [ps/ii]