Human Rights Watch mendesak pasukan Irak dan laskar pro-pemerintah agar melindungi kaum sipil sementara mereka melancarkan serangan terhadap kelompok ISIS untuk merebut kembali kota strategis Tikrit.
Organisasi itu mengatakan Rabu (4/3) bahwa mereka telah mendokumentasikan beberapa contoh pasukan tersebut melakukan pelanggaran atau kekejaman setelah merebut kembali kota-kota lain di Irak dan menekankan perlunya bagi semua pihak untuk memastikan kaum sipil dapat meninggalkan zona tempur.
“Pihak-pihak yang berperang di seluruh Irak perlu melindungi kaum sipil yang terperangkap dalam pertempuran dan jangan melakukan penjarahan atau pembunuhan balas dendam,” ujar Wakil Direktur Human Rights Watch untuk Timur Tengah dan Afrika Utara, Joe Stork, dalam pernyataan.
“Bagaimana pemerintah bertempur dalam perang ini akan mempunyai dampak penting terhadap masa depan Irak.”
Koalisi Irak melancarkan operasi Minggu malam dengan kira-kira 30 ribu tentara dalam serangan terbesar sejauh ini untuk merebut kembali daerah yang direbut militan dari pasukan pemerintah tahun lalu.