Human Rights Watch mengatakan otoritas Iran tidak berbuat banyak untuk meminta pertanggungjawaban pelaku tindakan kekerasan yang brutal terhadap demonstrasi nasional yang pecah setahun lalu .
"Satu tahun setelah penumpasan November, otoritas Iran telah mengelak dari tindak pertanggung jawaban apapun dan terus mengintimidasi keluarga mereka yang tewas selama demonstrasi," kata pakar Human Rights Watch Iran Tara Sepehri Far dalam pernyataan Selasa (17/11).
Pemerintah Iran memicu demonstrasi nasional pada 15 November 2019, karena memerintahkan kenaikan 50% dari harga bensin bersubsidi, yang semakin membebani keuangan warga Iran yang menghadapi pengangguran tinggi dan inflasi dalam ekonomi yang merosot akibat sanksi berat AS.
Pasukan keamanan Iran membunuh ratusan orang dan menangkap ribuan lainnya dalam upaya menghentikan demonstrasi yang sebagian besar damai meskipun beberapa pengunjuk rasa juga merusak gedung dan bisnis.
Pemerintah menanggapi protes itu dengan menutup total internet selama empat hari November tahun lalu dan memulai "tindakan keras paling brutal terhadap pengunjuk rasa dalam beberapa dekade," kata HRW.
BACA JUGA: Keluarga Korban Protes Iran 2019: Pemerintah Tak Penuhi Janji KeadilanHRW mengatakan pihak berwenang terus menghukum puluhan demonstran dengan hukuman penjara dan cambuk setelah Mahkamah Agung mengukuhkan hukuman mati terhadap tiga pengunjuk rasa Juni lalu.
Organisasi hak asasi manusia itu juga mengatakan mereka mengulangi seruannya kepada Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk "mengadakan penyelidikan yang dipimpin oleh PBB atas pelanggaran hak asasi manusia serius oleh otoritas Iran selama dan setelah protes."
Pemerintah Iran belum mengomentari tuduhan Human Rights Watch itu. [my/lt]