HRW Kutuk Penggunaan Bom Rumpun di Suriah

Pasukan Suriah dalam bentrokan dengan pemberontak di Aleppo (8/10). Kelompok Human Rights Watch menuduh Damaskus menggunakan bom rumpun dalam perang dengan pemberontak di Aleppo.

Kelompok HAM Human Rights Watch (HRW) mengatakan ada bukti Suriah menggunakan bom rumpun terhadap pemberontak dan daerah berpenduduk di seluruh negeri itu.
Steve Goose dari kelompok Human Rights Watch mengatakan ketidakperdulian Suriah pada penduduk sipil terbukti jelas dalam serangan udara.

Goose mendesak Suriah untuk "segera menghentikan" semua penggunaan "senjata tanpa pandang bulu" yang dapat terus membunuh dan mencederai selama bertahun-tahun.

Kelompok HAM itu mengatakan video yang dimuat di Internet pekan lalu menunjukkan bom rumpun yang belum meledak di beberapa kota di Suriah.

Kelompok ini mengatakan video itu menunjukkan orang membawa bahan peledak itu dan memukulkannya ke benda lain.

Human Rights Watch telah meminta stasiun televisi yang ditonton di Suriah, seperti al-Jazeera dan Al-Arabiya, untuk menyiarkan pengumuman yang memperingatkan penduduk akan risiko penanganan amunisi, yang dapat meledak dengan sedikit sentuhan atau gerakan.

Sementara itu, media pemerintah Suriah mengatakan serangan bom bunuh diri di Damaskus hari Minggu menyebabkan kerusakan, tetapi tidak ada laporan tentang korban.

Para pejabat mengatakan pembom mengendarai mobil dengan bahan peledak ke sebuah kedai kopi di daerah perumahan di ibukota sekitar subuh. Ledakan itu merusak beberapa bangunan dan kendaraan di dekatnya.

Pasukan Presiden Bashar Assad dan pemberontak oposisi telah berperang selama hampir 19 bulan.