Human Rights Watch (HRW), dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada Senin (5/12), meminta negara-negara anggota Mahkamah Pidana Internasional (ICC) agar membuat komitmen pada pertemuan tahunan mereka minggu ini di Den Haag “untuk memberikan dukungan keuangan, politik, dan praktis yang konsisten demi keadilan.”
HRW mengatakan penyelidikan ICC atas invasi Rusia ke Ukraina “telah membawa perhatian baru pada pekerjaan pengadilan itu dalam membawa keadilan bagi para korban kejahatan internasional yang serius.”
HRW merilis laporan sebelum pertemuan minggu ini, dan memberikan rekomendasi untuk negara-negara anggota ICC. Salah satu kebutuhan ICC yang paling mendesak adalah uang, kata kelompok hak asasi manusia itu. “Untuk para korban dan penyintas dari seluruh dunia yang mencari keadilan dari ICC, negara-negara anggota harus mendukung komitmen mereka dengan anggaran yang dibutuhkan pengadilan untuk melakukan tugasnya,” menurut Liz Evenson, direktur keadilan internasional HRW.
BACA JUGA: HRW Laporkan Pemukulan dan Pemenjaraan LGBTQ di Qatar Sebelum Piala DuniaKelompok hak asasi manusia itu mengatakan, “Ada kesenjangan besar antara beban kerja pengadilan dan anggaran tahunannya, yang ditetapkan sebesar $156 juta pada tahun 2022. Selama tahun 2022, selain Ukraina, para jaksa internasional telah berupaya memajukan penyelidikan di Filipina dan Venezuela, dan telah menerima otorisasi untuk melanjutkan penyelidikan di Afghanistan.”
Awal tahun ini, para jaksa ICC meminta sumbangan sukarela untuk mendukung pekerjaan ICC. Walaupun banyak negara menanggapi seruan tersebut, sebagian meminta agar dukungan mereka dialokasikan untuk penyelidikan Ukraina. ICC tidak mengizinkan kontribusi dialokasikan untuk kasus tertentu. HRW mengatakan, “Agar keadilan yang diputuskan ICC menjadi sah, maka penting bahwa hal keputusan itu tidak dianggap telah didorong oleh preferensi masing-masing negara anggota, atau terlalu selektif karena keterbatasan sumber daya.” [lt/uh]