Sebuah organisasi HAM terkemuka mengatakan upaya pemantauan pemerintah China telah membatasi kebebasan berpendapat dan menciptakan budaya ketakutan di desa-desa Tibet.
Human Rights Watch mengatakan lebih dari 20 ribu anggota Partai Komunis yang ditempatkan di daerah-daerah Tibet “melakukan pemantauan warga dengan agresif, melaksanakan pendidikan politik dengan luas, dan menegakkan satuan-satuan keamanan yang partisan” dalam rangka kampanye upaya tersebut.
Dengan kampanye yang diciptakan tahun 2011 bertajuk “Perkuat Fondasi, Bermanfaat bagi Rakyat” pemerintah China bertujuan meningkatkan taraf hidup di daerah-daerah pedesaan dan mencapai kestabilan sosial di Daerah Otonom Tibet.
Namun menurut Human Rights Watch, tujuan utama kampanye tersebut adalah untuk memperluas pengaruh Partai Komunis dan memberantas dukungan pada Dalai Lama, pemimpin Tibet di pengasingan yang dipandang Beijing sebagai seorang separatis dan penghianat.
Dengan kampanye yang diciptakan tahun 2011 bertajuk “Perkuat Fondasi, Bermanfaat bagi Rakyat” pemerintah China bertujuan meningkatkan taraf hidup di daerah-daerah pedesaan dan mencapai kestabilan sosial di Daerah Otonom Tibet.
Namun menurut Human Rights Watch, tujuan utama kampanye tersebut adalah untuk memperluas pengaruh Partai Komunis dan memberantas dukungan pada Dalai Lama, pemimpin Tibet di pengasingan yang dipandang Beijing sebagai seorang separatis dan penghianat.