Pasukan militer Saudi telah melakukan pelanggaran HAM keras terhadap warga sipil di sebuah provinsi di bagian timur Yaman selama setahun terakhir, kata Human Rights Watch (HRW) dalam sebuah laporannya yang dirilis Rabu (25/3).
Menurut organisasi HAM yang berbasis di New York ini, pelanggaran-pelanggaran itu termasuk penyiksaan, penghilangan paksa dan penahanan sewenang-wenang.
Dalam laporan itu, HRW mengungkapkan pengakuan yang sangat memilukan dari sejumlah warga sipil yang pernah ditahan di al-Mahrah, sebuah provinsi terpencil di Yaman yang berbatasan dengan Oman dan Arab Saudi.
Laporan itu mendokumentasikan 16 kasus penahanan tanpa proses hukum, dan sedikitnya lima kasus tahanan yang “dihilangkan secara paksa” selama berbulan-bulan karena dipindahkan secara ilegal ke negara tetangganya, Arab Saudi.
“Pelanggaran HAM serius yang dilakukan pasukan Saudi dan sekutu-sekutunya di Yaman terhadap warga al-Mahra merupakan peristiwa mengerikan lain yang bisa dicantumkan dalam daftar perlakuan melanggar hukum koalisi pimpinan Saudi di Yaman,” kata Michael Page, wakil direktur HRW divisi Timur Tengah.
Laporan HRW tersebut merupakan laporan terkini mengenai pelanggaran HAM terhadap warga sipil terkait perang di Yaman yang telah menewaskan lebih dari 100.000 orang selama lebih dari lima tahun dan mendorong negara Arab termiskin di dunia itu ke ambang kelaparan.
HRW belum mendapat taggapan dari Arab Saudi terkait pelanggaran-pelanggaran HAM yang dituduhkan tersebut. [ab/uh]