Harga-harga minyak ada di bawah tekanan menyusul tanda-tanda mencairnya hubungan AS-Iran, yang bisa mengarah pada pelonggaran sanksi-sanksi atas Iran.
SINGAPURA —
Harga minyak bergerak turun di perdagangan Asia, Kamis (26/9), menyusul lonjakan tak terduga dari persediaan-persediaan minyak mentah Amerika Serikat dan indikasi-indikasi terbaru dari menghangatnya hubunan antara negara-negara Barat dan produsen minyak mentah Iran, menurut para analis.
Harga minyak kontrak utama New York, West Texas Intermediate, untuk pengiriman November turun 36 sen menjadi US$102,3 pada perdagangan pagi, sementara minyak mentah Brent North Sea untuk November menurun 24 sen menjadi $108,08.
Kantor Administrasi Informasi Energi AS (EIA) mengatakan Rabu bahwa cadangan minyak mentah AS melonjak 2,6 juta barel pada minggu yang berakhir 20 September. Para analis rata-rata memperkirakan penurunan 900.000 barel.
“Lonjakan inventaris minyak mentah AS tidak diharapkan sama sekali, dan ini menurunkan harga-harga minyak, selain penghapusan risiko tinggi sekitar Suriah,” menurut Desmond Chua, analis pasar di CMC Markets, Singapura.
Harga-harga juga ada di bawah tekanan menyusul tanda-tanda mencairnya hubungan AS-Iran, yang bisa mengarah pada pelonggaran sanksi-sanksi Barat terhadap produsen minyak mentah tersebut, sehingga mereka dapat lebih bebas mengekspor minyak. (AFP)
Harga minyak kontrak utama New York, West Texas Intermediate, untuk pengiriman November turun 36 sen menjadi US$102,3 pada perdagangan pagi, sementara minyak mentah Brent North Sea untuk November menurun 24 sen menjadi $108,08.
Kantor Administrasi Informasi Energi AS (EIA) mengatakan Rabu bahwa cadangan minyak mentah AS melonjak 2,6 juta barel pada minggu yang berakhir 20 September. Para analis rata-rata memperkirakan penurunan 900.000 barel.
“Lonjakan inventaris minyak mentah AS tidak diharapkan sama sekali, dan ini menurunkan harga-harga minyak, selain penghapusan risiko tinggi sekitar Suriah,” menurut Desmond Chua, analis pasar di CMC Markets, Singapura.
Harga-harga juga ada di bawah tekanan menyusul tanda-tanda mencairnya hubungan AS-Iran, yang bisa mengarah pada pelonggaran sanksi-sanksi Barat terhadap produsen minyak mentah tersebut, sehingga mereka dapat lebih bebas mengekspor minyak. (AFP)