Hujan Deras di Niger Tewaskan 15 Orang Lagi 

Foto tanggal 20 Agustus 2024 ini menunjukkan perahu polisi digunakan untuk mengevakuasi warga setelah hujan lebat yang merusak Jalan Nasional 25 dari ibu kota Niger, Niamey, ke provinsi Tillabéri dan Tahoua di Niger barat.

Pihak berwenang setempat pada hari Minggu (1/9) mengatakan hujan lebat di Niger telah menewaskan sedikitnya 15 orang lagi, korban terbaru dari hujan lebat yang melanda negara Afrika itu.

Hujan deras telah membasahi wilayah Sahel Afrika sejak Juni dan korban terbaru di Niger menambah jumlah korban jiwa yang meninggal di seluruh negeri itu, demikian menurut pihak berwenang.

Lebih dari 350.000 orang terimbas dan minggu lalu banjir yang naik hampir memutus ibukota Niamey dari bagian lain negara itu sebelum akhirnya surut.

Kematian terbaru terjadi pada hari Jumat di kota Maradi, ibukota ekonomi negara yang merupakan salah satu daerah yang paling terdampak oleh hujan.

“Kami telah mendaftarkan 15 orang tewas, kami juga telah mendaftarkan korban luka-luka dan kerusakan material yang parah," kata gubernur regional Issoufou Mamane kepada televisi publik.

Pada hari Jumat, air setinggi 150 milimeter mengguyur kota dalam waktu 90 menit, kata televisi lokal.

Gambar-gambar yang disiarkan di televisi menunjukkan air mengalir deras di jalan-jalan, memicu tanah longsor dan merobohkan rumah-rumah, serta menghanyutkan mobil, sepeda motor dan pepohonan.

Pasokan air minum dan listrik terimbas di beberapa daerah, menurut para penyiar.

Hujan deras juga mengganggu lalu lintas di jalur utama yang menghubungkan Maradi ke kota Zinder.

Musim hujan di Niger biasanya berlangsung dari bulan Juni hingga September dan selalu menelan banyak korban jiwa.

Pada tahun 2022, terdapat 195 kematian dan 400.000 orang terkena dampaknya. [my/jm]