Hujan deras mengguyur Uni Emirat Arab, Selasa (16/4), membanjiri sebagian besar jalan bebas hambatan dan membuat banyak kendaraan ditinggalkan pemiliknya di jalanan di berbagai penjuru Dubai. Sementara itu, jumlah korban meninggal dalam banjir besar terpisah di negara tetangganya, Oman, telah naik menjadi 18 orang dengan banyak lainnya masih hilang. Kesultanan Oman kini juga sedang bersiap untuk menghadapi badai.
Hujan deras itu bermula malam sebelumnya, menyebabkan banyak genangan air di jalanan bersaman dengan angin kencang yang menghentikan penerbangan di Bandar Udara Internasional Dubai, bandar udara paling sibuk di dunia untuk penerbangan internasional dan terminal bagi maskapai penerbangan jarak jauh, Emirates.
Polisi dan personil kegawatdaruratan berkendara pelan di jalanan yang tergenang banjir, lampu darurat mereka berkelap-kelip sepanjang pagi yang gelap. Petir menyambar langit, dan kadang-kadang menghantam puncak Burj Khalifa, gedung paling tinggi di dunia.
Sekolah-sekolah di seluruh UEA, sebuah federasi dari tujuh kerajaan, secara umum ditutup menjelang datangnya badai dan pegawai pemerintah mayoritas bekerja dari jarak jauh jika memungkinkan.
Banyak pekerja juga tinggal di rumah, meskipun beberapa memberanikan diri keluar. Beberapa orang yang yang kurang beruntung mendapati kendaraan mereka tidak bisa bergerak karean terjebak banjir saat melewati jalan-jalan yang tergenang air.
Pihak berwenang mengirim truk-truk tanker ke jalanan dan jalan bebas hambatan untuk memompa air.
Hujan tidak biasanya turun di UEA, negara di jazirah Arab yang gersang, tetapi terjadi secara periodik sepanjang bulan-bulan musim dingin yang lebih sejuk. Banyak jalan dan kawasan –kawasan lain tidak memiliki saluran drainase yang memadai sehingga hujan yang jarang turun itu menyebabkan banjir.
Perkiraan resmi menyebutkan bahwa hujan dengan intensitas lebih dari 30 milimeter telah turun sepanjang pagi di Dubai, dengan hujan berintensitas hingga 128 milimeter diperkirakan akan terjadi sepanjang hari. Hujan juga turun di Bahrain, Qatar dan Arab Saudi.
Di negara tetangganya, Oman, kasultanan yang berada di ujung timur batar semenanjung Arab, setidaknya 18 orang tewas akibat hujan deras dalam beberapa hari terakhir, menurut sebuah pernyataan pada Selasa dari Komisi Nasional Manajemen Kegawatdaruratan negara itu.
Jumlah korban itu, termasuk sekitar 10 siswa sekolah yang hanyut dalam sebuah kendaraan bersama seorang dewasa, mengundang pernyataan duka dari sejumlah pemimpin negara di kawasan tersebut, untuk negara itu. [ns/ab]