Hujan Lebat Kembali Hantam Jepang, Sekitar 60 Orang Tewas

Ekskavator membersihkan puing-puing di sebelah rumah yang hancur akibat banjir yang dipicu hujan lebat di Hitoyoshi, Prefektur Kumamoto, Jepang barat daya, 8 Juli 2020.

Hujan lebat yang telah mengakibatkan banjir di wilayah selatan Jepang kini bergerak ke arah timur laut negara itu, Rabu (8/7). Sejumlah sungai meluap sehingga memicu lumpur longsor yang merusak banyak rumah dan jalan. Paling sedikit 58 orang tewas dalam beberapa hari terakhir akibat banjir.

Beberapa bagian dari prefektur Nagano dan prefektur Gifu, kawasan-kawasan yang terkenal karena pemandangan gunung dan mata air panasnya, dilanda banjir yang diakibatkan hujan lebat itu.

Rekaman video yang ditayangkan televisi NHK menunjukkan sebuah sungai yang airnya meluap ke kawasan di sekitarnya sehingga membanjiri satu ruas jalan raya di kota Gero.

Banjir dan lumpur longsor menghalangi beberapa ruas jalan utama yang menghubungkan Kamikochi dan Matsumoto, dua kawasan wisata utama di Nagano. Ratusan warga dan turis terjebak di sana meski telah dievakuasi ke kawasan yang aman.

Sebuah jembatan rusak diterjang banjir yang dipicu hujan deras, di Kumamura, Prefektur Kumamoto, Jepang barat daya, 8 Juli 2020.


Di prefektur tetangganya, Gifu, ratusan lainnya juga terkurung di Gero dan Ontake, dua kota yang terkenal dengan mata air panasnya. Di kota Nakayama, lumpur longsor menghantam sejumlah rumah namun para penghuni rumah-rumah itu berhasil diselamatkan.

Hingga Rabu pagi, korban tewas akibat hujan lebat yang berawal pada akhir pekan ini telah meningkat menjadi 58, dan kebanyakan berasal dari prefektur Kumamoto. Empat korban tewas ditemukan di Fukuoka, sebuah prefektur di Kyushu, pulau terbesar ke-tiga di Jepang.

Jepang berisiko tinggi diguyur hujan lebat pada awal musim panas ketika udara basah dan hangat dari Laut China Timur tertiup masuk ke negara itu. Pada Juli 2018, lebih dari 200 orang, setengah dari mereka di Hiroshima, tewas akibat hujan lebat dan banjir di wilayah barat daya Jepang. [ab/uh]