Polisi Thailand pekan lalu mendatangi setidaknya tiga wartawan dan bertanya tentang laporan mereka mengenai protes anti-pemerintah. Sebagian orang menilai langkah ini sebagai upaya mengintimidasi media.
Sirote Klampaiboon, jurnalis untuk Voice TV di Bangkok, termasuk di antara wartawan yang didatangi polisi. Polisi datang pada 17 Januari, ketika Sirote tidak ada di rumah.
Sirote rutin meliput protes anti-pemerintah yang terjadi di Thailand dalam dua tahun ini karena warga menuntut reformasi monarki dan juga reformasi pemerintahan.
Tak lama setelah kunjungan polisi, Sirote membagikan dokumen di media sosial yang menunjukkan wajahnya pada daftar orang yang dicari pihak berwenang.
Ia memperoleh dokumen itu dari sumber di departemen kepolisian. Dokumen itu menunjukkan "daftar pantauan untuk kunjungan rutin bulanan." Ia bertanya kepada polisi mengapa namanya masuk daftar, tetapi mereka tidak dapat memberi jawaban yang jelas, katanya.
Menurut media berita lokal, dua jurnalis lain yang melaporkan melalui media sosial juga mengatakan polisi mengunjungi rumah mereka.
Salah satunya adalah Suramet Noyubon yang menggugat insiden tersebut, kata Thai Enquirer. Wartawan ketiga, yang bekerja untuk grup berita berbasis Facebook, Live Real, dan memakai nama "Admin Ninja," juga mengatakan polisi telah mengunjungi kediamannya. [ka/lt]