PM Kamboja Hun Sen sebagai Ketua ASEAN telah mengadakan percakapan melalui video dengan orang kuat militer Myanmar, Min Aung Hlaing. Hun Sen meminta agar Min Aung Hlaing menjalankan kesepakatan lima poin untuk mengatasi konflik Myanmar, demikian menurut menteri luar negeri Kamboja, Kao Kim Hourn, di kementerian luar negeri.
Hun Sen mendesak penguasa militer Myanmar untuk mengizinkan utusan khusus ASEAN berkunjung dan mendukung akses bantuan kemanusiaan. Kin Phea, direktur Lembaga Hubungan Internasional di Akademi Kerajaan Kamboja, kepada VOA Khmer, Kamis mengatakan masalah Myanmar telah menjadi rintangan bagi Kamboja sebagai tuan rumah tahun ini.
BACA JUGA: PM Kamboja Akan Sambut Kedatangan Junta Myanmar di Forum ASEAN Jika Kemajuan TercapaiHal ini telah menimbulkan berbagai dampak di antara anggota ASEAN dan menciptakan perpecahan terkait krisis Myanmar. Ia menekankan pentingnya konsensus lima poin dan kesediaan junta militer untuk menyelesaikan masalah di negara mereka. Kepala Lembaga Visi Asia Chheang Vannarith melihat tidak ada perbaikan dalam peta politik Myanmar jika para pemimpin militer gagal membuat komitmen untuk menyelesaikan masalah.
Hun Sen sebelumnya berkunjung ke Myanmar awal bulan ini untuk melakukan pembicaraan dengan junta militer disana. Ia menjadi pemimpin asing pertama yang berkunjung ke negara itu sejak para jenderal merebut kekuasaan hampir setahun lalu.
Sementara itu Dewan Keamanan PBB, hari Jumat akan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Kamboja Prak Sokhon untuk membahas situasi di Myanmar.
Myanmar telah berada dalam kekacauan sejak kudeta 1 Februari 2021 yang menggulingkan pemerintah sipil Aung San Suu Kyi dan mengakhiri demokrasi yang diterapkan di negara tersebut selama satu dekade. [my/jm]