Hungaria Akan Menentang Proposal Baru NATO

  • Associated Press

Menteri Luar Negeri Hungaria Peter Szijjarto (tengah), berpidato di depan hadirin pada upacara peringatan 75 tahun NATO di markas NATO di Brussels, Kamis, 4 April 2024. (AP/Geert Vanden Wijngaert)

Menteri Luar Negeri Hungaria, Kamis (4/4), negaranya akan menentang proposal NATO apa pun, yang akan berakibat meningkatnya konflik antara Ukraina dan Rusia.

Berbicara di sela-sela KTT NATO di Brussel yang menandai peringatan 75 tahun pembentukan aliansi itu, Menteri Luar Negeri Hungaria, Peter Szijjarto mengatakan, “Kita harus melakukan segala yang mungkin untuk menghindari konflik langsung antara NATO dan Rusia pada masa depan.”

Namun ia menambahkan, ia percaya ada “maksud-maksud yang berlawanan”.
“Ada rencana dan usul yang berlawanan, yang pastinya akan melanggar sebagian batas yang hingga kini diyakini tidak boleh dilanggar,” sebutnya.

NATO memperdebatkan rencana memberi lebih banyak dukungan militer yang bisa diperkirakan kepada Ukraina pada tahun-tahun mendatang. Rencana itu muncul sementara pasukan Rusia yang bersenjata lebih baik, mengambil kendali di medan perang, kata Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg, hari Rabu.

Meskipun langkah itu tidak berarti NATO sebagai sebuah organisasi beranggotakan 32 negara yang berfungsi berdasarkan konsensus, secara langsung memberi senjata kepada Ukraina. Negara-negara sekutu hanya setuju untuk mengirim bantuan yang tidak akan mematikan, seperti peralatan untuk menghapus ranjau, bahan bakar dan pasokan medis. Ini menandai tahap baru atas keterlibatannya dalam perang tersebut.

Your browser doesn’t support HTML5

Hungaria Akan Menentang Proposal Baru NATO

Berdasarkan rencana baru itu, yang diperkirakan akan disetujui oleh Presiden AS Joe Biden dan rekan-rekannya pada pertemuan puncak Juli nanti di Washington, NATO akan mengoordinasikan upaya dukungan militer dengan menilai kebutuhan Ukraina, mengumpulkan janji-janji anggotanya, dan mengadakan pertemuan.

Sementara itu, Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, Kamis (4/4), mengatakan hubungan antara Rusia dan NATO telah mencapai tingkat “konfrontasi langsung.”

“Negara-negara NATO, aliansi itu sendiri, tidak lagi meningkatkan situasi ini, namun sudah terlibat dalam konflik terkait Ukraina. NATO terus bergerak menuju perbatasan kami,” kata Peskov.

Ditanya apakah ada kemungkinan kontak antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Prancis Emmanuel Macron, Peskov menjawab, tidak ada rencana semacam itu. Tetapi, ia menegaskan bahwa Presiden Rusia “tetap terbuka untuk berdialog.” [ps/ka]