Putra Presiden Biden, Hunter Biden mengaku tidak bersalah di Delaware atas tiga dakwaan federal pemilikan senjata api yang diajukan setelah kesepakatan pembelaan terhadap dirinya gagal.
Permohonan Hunter Biden pada hari Selasa (3/10) menempatkan kasusnya di jalur yang memungkinkan untuk diadili menjelang pemilu 2024. Dakwaan tersebut menuduh warga California itu berbohong tentang penggunaan narkoba pada tahun 2018 dalam formulir pembelian senjata yang ia simpan selama 11 hari.
Pengacaranya, Abbe Lowell mengatakan di pengadilan, ia berencana mengajukan mosi untuk membatalkan kasus itu, menantang konstitusionalitasnya. Hunter Biden didakwa beberapa minggu setelah perjanjian pembelaan mengenai pajak dan tuduhan senjata gagal.
BACA JUGA: Partai Republik di DPR AS Lanjutkan Penyelidikan Upaya Pemakzulan BidenHunter mengakui berjuang melawan kecanduan kokain selama periode itu, namun pengacaranya mengatakan ia tidak melanggar hukum. Tuduhan kepemilikan senjata seperti ini jarang terjadi, dan pengadilan banding mendapati, larangan terhadap pengguna narkoba memiliki senjata, melanggar Amandemen Kedua berdasarkan standar Mahkamah Agung yang baru.
Ia didakwa setelah kesepakatan mengaku bersalah dengan jaksa federal mengenai tuduhan pajak dan senjata, gagal pada musim panas ini.
Kesepakatan itu berubah setelah hakim yang seharusnya menandatangani perjanjian malah melontarkan serangkaian pertanyaan mengenai kesepakatan itu. Jaksa federal menyelidiki urusan bisnisnya selama lima tahun, dan perjanjian itu akan meniadakan proses pidana sebelum ayahnya aktif berkampanye untuk pemilu presiden tahun 2024. [ps/lt]