Hyundai Motor dari Korea Selatan dan PT Adaro Minerals Indonesia Tbk telah mengakhiri perjanjian pasokan aluminium setelah ada seruan dari seorang aktivis iklim yang didukung oleh para penggemar K-pop untuk tidak membeli pasokan logam yang diproduksi dengan menggunakan tenaga batu bara.
Jutaan penggemar muda K-pop telah memberikan kontribusi besar pada berbagai kampanye global dan tujuan sosial, dan seringkali menggunakan media sosial.
Hyundai Motor mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Selasa (2/4) bahwa mereka telah mengakhiri nota kesepahaman (MoU) tidak mengikat dengan Adaro, anak perusahaan penambang batu bara terbesar kedua di Indonesia, Adaro Energy Indonesia, pada akhir tahun 2023, dan menambahkan bahwa perusahaan telah memutuskan untuk mengeksplorasi peluang lain secara mandiri.
Wito Krisnahadi, Direktur PT Adaro Minerals Indonesia, juga membenarkan bahwa perusahaannya telah memutuskan untuk tidak memperbarui perjanjian setelah habis masa berlakunya.
BACA JUGA: Pemerintah akan Hentikan Ekspor Tembaga Mentah Tahun IniProdusen mobil asal Korea Selatan ini menandatangani MoU dengan Adaro Minerals pada 2022 untuk mendapatkan hak pembelian aluminium yang diproduksi oleh anak perusahaan Adaro, PT Kalimantan Aluminium Industry.
Pada saat penandatanganan, Hyundai mengatakan pihaknya memperkirakan akan mendapatkan aluminium dari Adaro yang memenuhi kebijakan netralisasi karbon produsen mobil tersebut di tengah meningkatnya permintaan aluminium di kalangan produsen mobil global.
Peleburan aluminium membutuhkan energi yang sangat besar dan bila menggunakan batu bara menghasilkan emisi karbon dalam jumlah besar.
Adaro berencana untuk menggerakkan proyek peleburan aluminium tahap ketiga dengan pembangkit listrik tenaga air yang saat ini sedang dibangun oleh grupnya.
Kelompok aktivis iklim Kpop4Planet yang menyerukan diakhirinya perjanjian aluminium Hyundai menyambut baik keputusan produsen mobil tersebut.
“Ini adalah kemenangan ribuan penggemar K-pop yang benar-benar peduli terhadap krisis iklim, terutama di Indonesia,” kata Kpop4Planet kepada Reuters, seraya menambahkan bahwa pihaknya akan terus memantau sumber bahan baku Hyundai untuk produksinya. [ab/ns]