Hyundai, produsen mobil Korea dihadapkan pada masalah baru sehubungan kegagalan mesin atau terbakar. Produsen yang menjual mobil di Amerika itu telah melakukan recall terbaru untuk mengatasi masalah ini yang berdampak pada lebih dari 6 juta kendaraan selama tiga tahun terakhir.
Hyundai menghadapi tekanan dari regulator keselamatan, dan me-recall sekitar 20 ribu Veloster di Amerika dan Kanada akibat bahan bakarnya yang secara prematur terpicu di dalam silinder. Hal ini bisa menyebabkan tekanan berlebihan dan merusak mesin, sehingga kendaraan mogok dan kadang-kadang terbakar. Demikian dikatakan oleh dokumen yang diposting oleh the US National Highway Traffic Safety Administration, badan keselamatan kendaraan di Amerika.
Ini merupakan masalah baru dan berbeda dari recall kendaraan Hyundai dan KIA sebelumnya sejak 2015.
Recall terbaru ini hanya meliput mesin 1,6 liter dari Veloster tahun 2013, diakibatkan oleh masalah perangkat lunak, demikian kata juru bicara Hyundai, Michael Stewart.
BACA JUGA: Hyundai Berencana Investasi Pabrik Mobil Listrik di IndonesiaJason Levine, direktur dari Center for Auto Safety, sebuah kelompok perlindungan konsumen, mengatakan masalah terbakar dan mesin ini tampaknya semakin menyebar ke semakin banyak kendaraan.
“Recall terbaru ini memunculkan pertanyaan, apakah kita sudah menyaksikan keseluruhan cacad mobil-mobil Korea ini,” kata Levine.
“Berulang kali kita dengar dari Hyundai atau KIA bahwa masalah ini terbatas pada model tertentu saja, tetapi kemudian kita dengar adanya recall baru lagi beberapa minggu atau bulan kemudian.”
Hyundai mengatakan, pihaknya telah melakukan analisa terhadap klaim mesin terbakar dari pemilik dan melaporkan temuannya kepada NHTSA. Dealer-dealer Hyundai akan memasang perangkat lunak yang baru pada mobil-mobil yang di recall ini, dan pemilik akan diberitahu mulai 13 Mei mendatang.