Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Rafael Grossi, mengatakan pada Rabu (18/1) bahwa pihaknya akan menempatkan sejumlah pakar di semua pembangkit listrik tenaga nuklir di Ukraina, guna mengurangi risiko kecelakaan parah saat perang Rusia di Ukraina berkecamuk.
IAEA sebelumnya telah memiliki misi permanen di pabrik nuklir terbesar di Ukraina, Zaporizhzhia.
Banyaknya jumlah personil IAEA di keempat fasilitas nuklir itu menandai perluasan yang belum pernah terjadi sebelumnya pada lembaga tersebut. Setidaknya 11 staff IAEA berada di Ukraina.
Teknisi IAEA juga akan berada di Chernobyl, pembangkit listrik yang pernah mengalami kecelakaan nuklir mematikan pada tahun 1986, yang kini telah ditutup.
Grossi tiba di Ukraina pada Selasa (17/1) untuk mengibarkan bendera IAEA dan menempatkan staf di setiap fasilitas nuklir. Sehari kemudian ia mengunjungi pembangkit nuklir di Chernobyl dan Rivne.
Para pakar akan mendalami keahlian teknis mereka untuk mencegah kecelakaan nuklir saat berlanjutnya perang Rusia, yang kini sudah memasuki bulan ke-11. Pakar-pakar itu juga memantau sistem keselamatan dan keamanan nuklir.
Grossi mengatakan pembukaan misi itu atas permintaan pemerintah Ukraina.
Zaporizhzhia, pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa, terletak tepat di garis depan pertempuran yang sedang berlangsung antara pasukan Rusia dan Ukraina.
Dalam pernyataan sebelumnya Grossi mengatakan diperlukan perlindungan untuk lokasi itu, dan ia akan melanjutkan pembahasan hal ini dalam pertemuan dengan pejabat Ukraina dan Rusia, yang telah direncanakan. [em/jm]