Utusan Mahkamah Kejahatan Internasional (ICC) tiba di Tripoli, Minggu (10/6) untuk upaya pembebasan empat stafnya yang ditahan di negara itu.
Para pejabat Libya mengatakan tim utusan Mahkamah Kejahatan Internasional (ICC) telah tiba di Tripoli hari Minggu untuk membebaskan empat orang staffnya yang ditahan ketika mengunjungi Saif al-Islam Gaddafi, putra diktator Moammar Gaddafi yang terguling.
Mereka mengatakan empat orang anggota delegasi, termasuk pengacara Australia Melinda Taylor, ditahan Kamis lalu di Zintan, sebuah kota sebelah barat-daya Tripoli, dimana Saif al-Islam ditahan oleh laskar revolusioner sejak penangkapannya bulan November. Delegasi itu sedang melakukan misi resmi dan ditugaskan oleh mahkamah untuk membicarakan rencana pembelaannya.
Seorang komandan milisi mengatakan ke-4 orang itu masih diselidiki setelah Taylor dilaporkan berusaha memberi dokumen kepada Saif al-Islam dalam kunjungan tersebut. Ia mengatakan polisi juga mendapati satu kamera dan alat perekam seperti yang digunakan untuk spionase pada seorang perempuan anggota delegasi itu ketika digeledah setelah kunjungan tersebut.
Ketua ICC, San-Hyun Song, memohon pembebasan mereka segera dan mendesak Tripoli agar memastikan keselamatan mereka. Pernyataannya yang dikeluarkan hari Sabtu mengatakan ke-4 abdi masyarakat internasional itu mempunyai kekebalan saat bertugas menjalankan misi resmi ICC.
Menteri Luar Negeri Australia Bob Carr juga menyerukan pembebasan staff ICC itu dan mengatakan Australia menghendaki pihak berwenang Libya memberi akses kepada kedutaan segera untuk menemui para tahanan.
Saif al-Islam adalah pokok perselisihan antara ICC dan pemerintah baru di Tripoli. ICC ingin mengadilinya atas tuduhan kejahatan perang, tetapi Tripoli ingin mengadilinya di negaranya.
Mereka mengatakan empat orang anggota delegasi, termasuk pengacara Australia Melinda Taylor, ditahan Kamis lalu di Zintan, sebuah kota sebelah barat-daya Tripoli, dimana Saif al-Islam ditahan oleh laskar revolusioner sejak penangkapannya bulan November. Delegasi itu sedang melakukan misi resmi dan ditugaskan oleh mahkamah untuk membicarakan rencana pembelaannya.
Seorang komandan milisi mengatakan ke-4 orang itu masih diselidiki setelah Taylor dilaporkan berusaha memberi dokumen kepada Saif al-Islam dalam kunjungan tersebut. Ia mengatakan polisi juga mendapati satu kamera dan alat perekam seperti yang digunakan untuk spionase pada seorang perempuan anggota delegasi itu ketika digeledah setelah kunjungan tersebut.
Menteri Luar Negeri Australia Bob Carr juga menyerukan pembebasan staff ICC itu dan mengatakan Australia menghendaki pihak berwenang Libya memberi akses kepada kedutaan segera untuk menemui para tahanan.
Saif al-Islam adalah pokok perselisihan antara ICC dan pemerintah baru di Tripoli. ICC ingin mengadilinya atas tuduhan kejahatan perang, tetapi Tripoli ingin mengadilinya di negaranya.