Organisasi Ikhwanul Muslimin di Mesir menyerukan demonstrasi massal hari Jumat (23/8), setelah pemerintah yang didukung militer membebaskan presiden tersingkir Hosni Mubarak dari penjara.
Mantan panglima militer yang memerintah Mesir selama 29 tahun, Hosni Mubarak,hari Kamis (22/8) dipindahkan ke sebuah rumah sakit militer dekat Kairo, di mana ia akan tetap menjalani tahanan rumah.
Pemimpin berusia 85 tahun itu sedang menunggu diadili dalam kasus terkait pembunuhan ratusan demonstran sewaktu berlangsung pemberontakan rakyat yang memaksanya turun dari kekuasaan pada tahun 2011. Ia juga dikenai dakwaan korupsi.
Sebuah pengadilan Mesir memerintahkan pembebasan Mubarak pekan ini, dengan mengeluarkan putusan bahwa masa penahanannya sebelum vonis telah melampaui batas legal.
Putusan itu membuat berang Ikhwanul Muslimin. Pemimpin Ikhwanul Muslimin, Mohamed Morsi yang terpilih sebagai presiden secara demokratis, dipaksa mundur dari kekuasaan oleh militer bulan lalu dan masih berada di penjara.
Ikhwanul dan Aliansi Anti-kudeta telah menyerukan demonstrasi massal Jumat Syahid menentang militer, sehingga menimbulkan kekhawatiran akan kekerasan baru.
Pemimpin berusia 85 tahun itu sedang menunggu diadili dalam kasus terkait pembunuhan ratusan demonstran sewaktu berlangsung pemberontakan rakyat yang memaksanya turun dari kekuasaan pada tahun 2011. Ia juga dikenai dakwaan korupsi.
Sebuah pengadilan Mesir memerintahkan pembebasan Mubarak pekan ini, dengan mengeluarkan putusan bahwa masa penahanannya sebelum vonis telah melampaui batas legal.
Putusan itu membuat berang Ikhwanul Muslimin. Pemimpin Ikhwanul Muslimin, Mohamed Morsi yang terpilih sebagai presiden secara demokratis, dipaksa mundur dari kekuasaan oleh militer bulan lalu dan masih berada di penjara.
Ikhwanul dan Aliansi Anti-kudeta telah menyerukan demonstrasi massal Jumat Syahid menentang militer, sehingga menimbulkan kekhawatiran akan kekerasan baru.