Para ilmuwan di Amerika melakukan inseminasi buatan pada panda menyusul kegagalan pembuahan secara alami.
WASHINGTON —
Para dokter hewan di Kebun Binatang Nasional di Washington, AS, melakukan inseminasi buatan pada panda betina raksasa di kebun binatang tersebut, Mei Xiang, pada Sabtu (30/3), menyusul kegagalan pembuahan secara alami.
Mei Xiang dibius dan diinseminasi dengan kombinasi air mani baru dan air mani beku yang diambil dari panda raksasa jantan, Tian Tian.
Pihak kebun binatang mengatakan para ilmuwan melakukan inseminasi kedua dan terakhir pada Sabtu malam.
“Baru beberapa bulan kemudian kita bisa tahu apakah ia mengandung,” ujar Kebun Binatang Nasional di Twitter.
Para dokter hewan mendeteksi kenaikan tingkat hormon Selasa lalu, yang mengindikasikan bahwa Mei Xiang siap dibuahi namun mengatakan “tidak ada pembuahan yang kompeten” di antara sepasang panda tersebut.
“Kami sangat berharap upaya pengembangbiakan ini berhasil tahun ini, dan kami bersemangat melihat semua data perilaku dan hormon yang kami lihat sejauh ini,” ujar Dave Wildt, kepala Pusat Kelangsungan Hidup Spesies di Lembaga Biologi Konservasi Smithsonian.
Para ilmuwan akan terus mengawasi tingkat hormon Mei Xiang pada bulan-bulan mendatang dan melakukan proses ultrasound untuk menentukan apakah ia hamil atau tidak. Kehamilan berlangsung antara 95 dan 160 hari, ujar mereka.
Mei Xiang telah melahirkan dua bayi panda. Salah satunya meninggal seminggu setelah dilahirkan tahun lalu. Anaknya yang lain, Tai Shan, lahir pada 2005 dan sekarang ada di Pusat Konservasi dan Riset untuk Panda Raksasa di Wolong, China. (Reuters)
Mei Xiang dibius dan diinseminasi dengan kombinasi air mani baru dan air mani beku yang diambil dari panda raksasa jantan, Tian Tian.
Pihak kebun binatang mengatakan para ilmuwan melakukan inseminasi kedua dan terakhir pada Sabtu malam.
“Baru beberapa bulan kemudian kita bisa tahu apakah ia mengandung,” ujar Kebun Binatang Nasional di Twitter.
Para dokter hewan mendeteksi kenaikan tingkat hormon Selasa lalu, yang mengindikasikan bahwa Mei Xiang siap dibuahi namun mengatakan “tidak ada pembuahan yang kompeten” di antara sepasang panda tersebut.
“Kami sangat berharap upaya pengembangbiakan ini berhasil tahun ini, dan kami bersemangat melihat semua data perilaku dan hormon yang kami lihat sejauh ini,” ujar Dave Wildt, kepala Pusat Kelangsungan Hidup Spesies di Lembaga Biologi Konservasi Smithsonian.
Para ilmuwan akan terus mengawasi tingkat hormon Mei Xiang pada bulan-bulan mendatang dan melakukan proses ultrasound untuk menentukan apakah ia hamil atau tidak. Kehamilan berlangsung antara 95 dan 160 hari, ujar mereka.
Mei Xiang telah melahirkan dua bayi panda. Salah satunya meninggal seminggu setelah dilahirkan tahun lalu. Anaknya yang lain, Tai Shan, lahir pada 2005 dan sekarang ada di Pusat Konservasi dan Riset untuk Panda Raksasa di Wolong, China. (Reuters)