Dalam sebuah konferensi pers Kamis (11/2), Menteri Kesehatan Marcelo Castro mengatakan pemerintah Brazil akan menginvestasi 1,9 juta dolar untuk kemitraan antara Universitas Texas dan Institut Evandro Xhagas Brazil dalam lima tahun ke depan.
Castro mengatakan Kementerian Kesehatan juga telah menyepakati kemitraan pengembangan vaksin dengan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) dan akan bekerja sama dengan perusahaan farmasi raksasa GSK.
Dalam sidang dengar pendapat di Senat mengenai Zika hari Kamis, Direktur CDC Thomas Frieden mengatakan mengembangkan vaksin yang aman dan efektif adalah hal yang "sangat mendesak."
Frieden dan para pejabat kesehatan publik AS lain yang memberikan kesaksian di hadapan komite kongres mengatakan sebagian besar dari upaya anti-Zika harus dipusatkan pada pemberantasan nyamuk.
Mereka mengatakan beberapa wilayah di selatan AS, serta Puerto Rico, banyak didiami nyamuk yang menyebarkan virus itu dan rentan akan pecahnya wabah. [vm/ds]
Brazil telah mengumumkan sebuah perjanjian dengan sebuah universitas AS untuk mengembangkan sebuah vaksin melawan virus Zika dalam 12 bulan.