Para ilmuwan di seluruh dunia sedang berusaha membuat vaksin yang dapat melindungi manusia dari Covid-19. Sementara itu, yang lainnya berusaha mencari pengobatan untuk melumpuhkan virus corona sebelum vaksin ditemukan. Wartawan VOA Carol Pearson melaporkan bahwa para periset di Swedia optimistis mengenai penelitian mereka tentang pengobatan yang dapat memperlambat perkembangbiakan penyakit itu, meredakan gejala dan menyelamatkan nyawa pengidapnya.
Covid-19 adalah virus baru yang belum ada obat atau pelindung darinya. Para ilmuwan di seantero dunia sedang mengupayakan obat dan vaksin. Suatu kelompok peneliti mungkin hampir menemukan pengobatannya dengan bantuan seekor alpaka bernama Tyson.
Tyson mungkin adalah alpaka paling terkenal di dunia. Para periset dari Karolinska Institute di Stockholm, Swedia, telah mengimunisasinya dengan protein virus corona dan mengisolasi antibodi-antibodi mungil yang dikenal sebagai nanobodi, dalam darahnya.
Antibodi adalah protein yang dihasilkan oleh sistem kekebalan tubuh kita sewaktu sistem tersebut merasa tubuh telah terinfeksi oleh virus atau suatu benda asing lainnya. Protein kemudian berusaha membunuh virus atau benda asing tersebut.
Nanobodi berukuran jauh lebih kecil daripada antibodi yang dihasilkan manusia. Selain itu, nanobodi, seperti halnya antibodi manusia, terikat ke bagian yang sama pada virus.
Your browser doesn’t support HTML5
Gerald McInerney, ilmuwan peneliti dalam proyek ini, mengemukakan, "Inilah antibodi-antibodi yang kami ambil dari sel-sel darah alpaka, dan kami dapat melihat bahwa antibodi-antibodi ini mengikat tepat pada permukaan, persis pada titik yang dibutuhkan protein virus untuk memasuki sel-sel. Dan ini memberi kami pemahaman struktural mengenai bagaimana antibodi-antibodi ini bekerja untuk menghentikan infeksi."
McInerney mengatakan hasil penelitian mereka akan diterbitkan dalam beberapa bulan mendatang. Penelitian ini dapat mengarah pada pembuatan obat yang akan membantu mengurangi jumlah virus dalam darah pasien sementara sistem kekebalan tubuh membangun responsnya sendiri terhadap infeksi.
McInerney dari Karolinska Institute menambahkan,"Semua bukti menunjukkan bahwa ini dapat bekerja sangat baik pada manusia, tetapi ini adalah sistem yang sangat kompleks, jadi kami berharap dapat melakukan berbagai eksperimen itu."
Perlu waktu bertahun-tahun untuk membuat suatu vaksin. Ini sebabnya para ilmuwan di Karolinska Institute berfokus pada upaya mengembangkan pengobatan. Ini akan membantu menghentikan pandemi sementara vaksin sedang dikembangkan, dengan memberikan kekebalan untuk jangka panjang. [uh/lt]