Ilmuwan Temukan Keragaman Hayati Luar Biasa di Amazon
Studi pertama proyek Carnegie Institution Spectranomics mengumpulkan dan menganalisa dedaunan dari 3.560 kanopi atau tutup pohon di 19 hutan di Peru, termasuk dataran rendah ini. (Greg Asner)
Hutan tropis di pegunungan merupakan lapisan rumit dari zat-zat kimia yang berbeda-beda yang berevolusi seiring waktu untuk membantu mereka beradaptasi dengan kondisi-kondisi geologi, penggunaan lahan dan hama. (Greg Asner)
Air jernih mengalir melalui hutan Andean yang tak tercemar. (Greg Asner)
Ahli ekologi Greg Asner memimpin proyek Carnegie Institution Spectranomics untuk memetakan fungsi kanopi dan keragaman biologi di seluruh hutan tropis di dunia. (Robin Martin)
Seorang ahli botanis dari Carnegie Institution di sebuah hutan hujan Peru memanjat pohon sampai 45 meter untuk mengumpulkan dedaunan. (Jake Bryant)
Pemanjat pohon di Amazon menggunakan tangga tambang, jembatan dan menara untuk mencapai puncak pohon dan bergerak dari satu kanopi ke kanopi lain di atas. (Greg Asner)
Pemanjat pohon dari Carnegie Institution di kanopi pohon yang tinggi. (Greg Asner)
Pemandangan hutan Amazon dari atas pohon. (Greg Asner)
Seorang ilmuwan Carnegie Institution menganalisa dedaunan yang diawetkan untuk melihat seberapa lama dapat bertahan. (Greg Asner)
Riset proyek spectranomics menemukan bahwa pohon memiliki matriks strategi pertumbuhan dan pertahanan yang berbeda-beda. (Greg Asner)
Contoh daun dari kanopi hutan hujan Peru di perpustakaan Spectranomics di Departemen Ekologi Global Carnegie yang dipimpin Greg Asner di kampus Stanford University. (Robin Martin)