IMF, Bank Dunia Dapat Tekanan untuk Genjot Dana Perubahan Iklim

Anak laki-laki menarik wadah air saat mereka kembali ke gubuk mereka dari sebuah sumur di Desa Ntabasi di tengah kekeringan di Samburu East, Kenya, pada 14 Oktober 2022. (Foto: AP)

Para pejabat Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia bergabung dengan puluhan pemimpin ekonomi dunia lainnya dalam menghadiri pertemuan puncak selama dua hari di Paris. KTT itu bertujuan untuk mengatasi tantangan pengentasan kemiskinan dan perubahan iklim yang saling terkait.

Sebuah pohon terbakar saat api membakar di Reservasi Indian Cheyenne Utara, 11 Agustus 2021, dekat Lame Deer, Montana. (Foto: AP)

Baik IMF maupun Bank Dunia memperkenalkan kebijakan untuk membantu negara-negara menghadapi transisi iklim dalam beberapa tahun terakhir.

BACA JUGA: Gletser Himalaya akan Mencair Hingga 75% pada 2100

Namun kedua lembaga tersebut mengakui bahwa kapasitas pembiayaan mereka saat ini tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan ekonomi berkembang, yang diperkirakan IMF akan mencapai lebih dari satu triliun dolar per tahun pada 2025.

Amerika Serikat (AS), Uni Eropa dan lainnya mendorong dilakukannya serangkaian reformasi ke dalam tubuh IMF dan Bank Dunia sejak akhir tahun lalu.

Para pengungsi Somalia antre di luar pusat pengurusan pengungsi UNHCR di Dadaab, timur Kenya, 5 Agustus 2011. Perubahan iklim yang diakibatkan perbuatan manusia menyumbang pada menurunnya curah hujan di Afrika Timur pada 2011.

BACA JUGA: Gletser Mencair, Swiss Dukung RUU Iklim

Sekalipun proses reformasi berhasil, para pemimpin IMF dan Bank Dunia menekankan bahwa lembaga keuangan internasional tidak dapat dengan sendirinya memenuhi kebutuhan yang sangat besar dari negara-negara yang paling rentan.

Peneliti mahasiswa NYU duduk di atas batu yang menghadap ke gletser Helheim di Greenland. Musim panas 2019. (Foto: AP)